Rabu, 26 Januari 2011

RESENSI BUKU


Tuhan Senantiasa Beserta Kita

Judul Buku :You Are Not Alone: 30 Renungan tentang Tuhan dan Kebahagiaan
Penulis : Arvan Pradiansyah
Penerbit : Elex Media, 2010
Halaman : 252 hal., soft cover
ISBN : 978-979-27-7918-9
Kategori : Spiritualitas; Inspirasional; Pengembangan Diri
Harga : Rp.52.800,00

Arvan Pradiansyah adalah Managing Director di Institute for Leadership and Life Management (ILM), sebuah lembaga pelatihan dan konsultasi sumber daya manusia, kepemimpinan, dan life management berbasis di Jakarta, pembicara publik, kolumnis, konsultan, dan penulis beberapa buku best seller. Buku-buku yang berhasil ia terbitkan antara lain You Are A Leader (2003), Life is Beautiful (2004), Cherish Every Moment (2007), dan The 7 Laws of Happiness (2008). Buku You Are Not Alone merupakan karyanya yang kelima.
Buku ini merupakan renungan mengenai Tuhan dan kebahagiaan. Tuhan yang dimaksud dalam buku tersebut lebih bersifat sebagai Tuhan universal, tidak mengacu pada Tuhan di ajaran agama tertentu. Tujuannya agar renungan tersebut dapat dinikmati oleh pembaca dengan beragam latar belakang, bahkan (mungkin) yang mengaku ateis sekalipun. Jadi, buku ini berbicara mengenai spiritualitas, bukan religiusitas.
“Masyarakat kita dikenal sebagai masyarakat religius tapi sayangnya bukan masyarakat yang spiritual. Kita rajin pergi ke tempat ibadah tapi begitu ke luar dari sana kita menjadi orang yang berbeda 180 derajat. Kita percaya pada Tuhan tapi tidak beriman kepada Tuhan. Ketika beribadah kita menyembah Tuhan, tapi ketika berbisnis kita memasabodohkan Tuhan. Kita melakukan hal-hal tercela tanpa beban, seolah-olah Tuhan tidak melihat kita, bahkan menganggap Tuhan tidak pernah ada. Tuhan bukanlah sosok yang jauh. Dia sangat dekat dengan diri kita dan senantiasa memperhatikan kita. Dosa, kesalahan, dan perbuatan tercela sesungguhnya disebabkan manusia tidak percaya bahwa Tuhan itu senantiasa melihat dan bersamanya. Pemikiran inilah yang semakin meyakinkan saya betapa pernyataan "You Are Not Alone" sangat powerful.” Demikian yang ditulis Arvan Pradiansyah pada kata pengantar buku terbarunya itu.
Arvan berharap dengan adanya buku ini akan berdampak yang cukup signifikan bagi pengembangan karakter masyarakat, terutama di Indonesia. Tentu sungguh memprihatinkan bila kita membaca fakta betapa mayoritas penduduk di negeri religius ini justru memiliki kebiasaan korupsi yang mengerikan. Bahkan mungkin tidak ada satu pun lembaga penegak hukum yang bersih dari korupsi.
Oleh karena itu, dalam buku ini Arvan berusaha mengaitkan spiritualitas dengan pembentukan manusia agar menjadi lebih berkualitas. Dia menyatakan bahwa manusia diciptakan dengan misi masing-masing dari Tuhan. “Hidup adalah sebuah misi yang harus kita pertanggungjawabkan. Tuhan tidak menciptakan kita sekadar untuk memenuhi dunia. Tuhan pasti menciptakan kita dengan maksud tertentu. Ada misi Tuhan yang dititipkan kepada kita. Namun Dia hanya secara implisit menyatakan yang Dia inginkan dari kita masing-masing. Kitalah yang harus mencarinya dengan cara mengeksplorasi dan mengenali diri masing-masing. Karena itu, hal terpenting dalam hidup ini ialah menemukan apa yang terpenting dan menjalankannya”, begitu yang ia tulis.
Saya begitu banyak mendapatkan pencerahan lewat buku ini. Susunan judulnya mulai dari You Are Not Alone, Antara Engkau dan Dia, Seorang Alim di Surga, Aku Ada di Dekatmu, hingga yang paling akhir Salah Berdoa begitu runtut dan sistematis menurut saya. Setiap pokok bahasan selalu disajikan contoh konkret yang sesuai sehingga menambah kefahaman pembaca. Kata-kata yang digunakan pun sederhana, mudah dipahami semua khalayak, sarat makna, tanpa meninggalkan aspek etika dan estetika.
Layaknya manusia yang tak sempurna, buku ini pun masih memiliki beberapa kekurangan. Sebagian contoh yang digunakan Arvan sepertinya hanya imajinasinya saja meski saya akui banyak juga contoh-contoh yang faktual. Namun saya paham maksud Arvan adalah untuk memudahkan pembacanya lebih mengerti apa yang ingin ia sampaikan.
Ditinjau dari segi penulisan kata-kata, tampaknya juga masih ada beberapa yang tidak sesuai diksi maupun ejaannya. Ilustrasi gambar dalam setiap pokok bahasan juga banyak yang kurang sesuai meskipun ada beberapa ilustrasi yang masih bisa dipahami secara implisit.
Secara umum, buku ini sudah bisa dikatakan bagus dan layak untuk dikonsumsi semua khalayak. Buku ini cukup membuat saya jatuh cinta untuk sering-sering membacanya meskipun sudah berulang-ulang.
Ya, saya mendapatkan pencerahan, hikmah, pelajaran, pengetahuan, dan tentunya semakin sadar akan keberadaan Tuhan Yang Maha Esa. Dimana, kapan, dan bagaimanapun keadaan kita janganlah lupa bahwa Tuhan selalu beserta kita. Cukup Dia-lah kekasih sejati kita, cukup Dia-lah sebaik-baik pelindung dan penolong kita. Jangan merasa sendiri, karena Tuhan tak akan pernah jauh dari kita, sejengkal pun tak akan. Justru Dia teramat setia menyertai kita dalam setiap pikiran, aktivitas, serta langkah-langkah kita. Oleh karena itu, libatkanlah Dia dalam situasi dan kondisi apapun yang kita alami entah sedih, senang, duka, dan segalanya.
Sekali lagi, buku ini cukup bagus, sungguh merupakan mahakarya yang luar biasa dari Arvan yang berhasil menghipnotis pembaca untuk selalu mengingat pada Yang Esa, bahwa Ia selalu menyertai hamba-Nya.
(Nur Endah A./ Pendidikan Bahasa& Sastra Indonesia/FKIP UNS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar