Minggu, 25 Maret 2012

PEDOMAN SKRIPSI BARU 2011/2012 FKIP UNS

BAB I
PENDAHULUAN

Skripsi yang disusun mahasiswa Strata Satu di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) merupakan karya tulis berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan (S.Pd.). Karya ilmiah tersebut digunakan untuk mengevaluasi kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah secara ilmiah serta keterampilannya dalam melakukan penelitian. Selain itu, sebagai tugas akhir, skripsi merupakan karya ilmiah mahasiswa yang tidak hanya menggambarkan proses menuangkan gagasan atau ide dalam tulisan, tetapi menggambarkan the entire event dari proses penelitian yang dilakukan dengan memperhatikan kaidah ilmiah, yaitu rasional, faktual, sistematis, dan objektif dalam prosedur pembuktian dan penyimpulan.
Berdasarkan Surat Edaran Rektor No. 2570/H27/PP/2009 tanggal 18 Maret 2009 ditentukan bahwa dalam penulisan skripsi untuk S1, tesis untuk S2, dan disertasi untuk S3, mahasiswa diwajibkan menggunakan jurnal internasional paling lama terbitan 3 (tiga) tahun terakhir sebagai sumber pustaka/referensi, S1 minimal 2 jurnal internasional, S2 minimal 5 jurnal internasional, dan S3 minimal 10 jurnal internasional. Oleh karena itu, dalam skripsi mahasiswa FKIP program S1 harus menggunakan minimal 2 artikel jurnal internasional, selain artikel-artikel jurnal nasional yang relevan dengan topik penelitiannya sebagai referensi. Adapun tata cara pengutipan dan penulisan daftar pustaka pada pedoman ini mengikuti sistem yang terdapat dalam Publication Manual of the American Psychological Association (APA).
Buku ini ditujukan untuk memberi gambaran, petunjuk, dan informasi bagi mahasiswa mengenai penulisan setiap bagian dalam skripsi. Selain itu, disusunnya buku ini juga ditujukan untuk menyediakan panduan bagi para dosen dalam melakukan pembimbingan skripsi. Dengan demikian, akan terjalin kesamaan persepsi antara mahasiswa dan dosen pembimbing dalam hal format (kerangka), isi (substansi), dan kaidah tata tulis skripsi.







BAB II
KETENTUAN UMUM

A. Batasan Skripsi

1. Skripsi adalah karya ilmiah yang wajib disusun mahasiswa sebagai bagian persyaratan pendidikan akademik yang bertujuan melatih mahasiswa dalam menerapkan pengetahuan melalui pemecahan masalah yang berkenaan dengan bidang ilmunya.
2. Skripsi yang disusun harus relevan dengan lingkup pendidikan dan pengajaran atau pendalaman materi bidang studi pada masing-masing Program Studi/BKK di lingkungan FKIP.
3. Skripsi disusun sebagai laporan hasil penelitian dengan menggunakan metode ilmiah.
4. Skripsi disusun untuk menjawab permasalahan yang harus dilakukan melalui pengkajian baik secara teoretik maupun empirik.
5. Kajian pustaka yang digunakan meliputi kepustakaan/literatur yang relevan dengan masalah dan maksimal terbitan 10 tahun terakhir.
6. Skripsi diberi bobot 6 SKS.

B. Pengajuan Judul dan Penunjukan Pembimbing

1. Mahasiwa yang telah mencapai 110 sks diizinkan mengajukan judul penelitian dan dosen pembimbing kepada Ketua Program Studi/BKK.
2. Untuk menyelesaikan skripsi, mahasiswa didampingi oleh dua orang dosen pembimbing.
3. Mahasiswa dapat mengajukan keberatan kepada Ketua Program Studi/BKK atas penetapan dosen pembimbing tersebut dengan alasan yang rasional/ dapat dipertanggungjawabkan.
4. Pembimbing:
a. Pembimbing I : Sarjana minimal Lektor Kepala (IV-a), Magister minimal Lektor (III-c), Doktor tanpa batasan pangkat.
b. Pembimbing II : Sarjana minimal III-c, Magister, dan Doktor tanpa batasan pangkat.

C. Prosedur Pembimbingan

1. Setelah memperoleh penetapan pembimbing, mahasiswa harus aktif berkonsultasi secara teratur.
2. Konsultasi dilakukan sejak pengajuan topik/judul sampai dengan penyelesaian revisi setelah ujian.
3. Dosen pembimbing wajib memberi pengarahan dan bimbingan agar mahasiswa mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik.
4. Pembimbing I menjadi penanggungjawab pembimbingan. Pembimbing I dan Pembimbing II boleh mengadakan pembagian tugas dalam aspek-aspek pembimbingan. Pembimbing dimungkinkan menyarankan kepada mahasiswa agar berkonsultasi kepada dosen lain yang memiliki keahlian khusus menyangkut isi skripsinya.
5. Jika setelah mendapat pengarahan dan bimbingan mahasiswa tidak melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh, pembimbing wajib menegur. Jika telah tiga kali ditegur tidak menunjukkan kemajuan, pembimbing boleh mengajukan keberatan kepada Ketua Program Studi/BKK.
6. Mahasiswa boleh mengajukan keberatan kepada Ketua Program Studi/BKK apabila pembimbingan tidak berjalan sebagaimana mestinya.
7. Setiap berkonsultasi, mahasiswa wajib membawa buku konsultasi yang telah disediakan oleh Tim Skripsi.
8. Proses pembimbingan skripsi dibatasi paling lama 12 bulan sejak disetujuinya proposal oleh kedua pembimbing. Jika melebihi batas waktu tersebut, mahasiswa wajib mengajukan perpanjangan pembimbingan kepada Ketua Program Studi/BKK dengan persetujuan kedua pemnimbing.
9. Perpanjangan waktu pembimbingan dapat dilakukan maksimal dua kali, masing-masing selama 3 bulan.

D. Prosedur Penulisan Proposal Penelitian

1. Proposal penelitian dibuat oleh mahasiswa dengan berkonsultasi kepada pembimbingnya.
2. Proposal penelitian yang telah disetujui pembimbing diajukan kepada Ketua Program Studi/BKK untuk diseminarkan.
3. Setelah proposal disempurnakan berdasarkan hasil seminar, mahasiswa mengajukan izin penelitian/penulisan skripsi kepada Pimpinan Fakultas dengan persetujuan/diketahui oleh Ketua Program Studi/BKK dan Ketua Jurusan.
4. Proposal penelitian dibuat rangkap 5 (lima), masing-masing untuk:
a. Mahasiswa yang bersangkutan
b. Pembimbing I
c. Pembimbung II
d. Ketua Program Studi/BKK
e. Subbag Pendidikan (Biro Skripsi Fakultas)

Adapun bagan alur skripsi adalah sebagai berikut:




























E. Format Proposal Penelitian

1. Penelitian Kuantitatif


HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. ldentifikasi Masalah
C. Pembatasan Masalah
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian teori dan hasil penelitian yang relevan
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis (jika ada)
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Rancangan/Desain Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Teknik Pengambilan Sampel
E. Pengumpulan Data
F. Validasi Instrumen Penelitan
G. Analisis Data
H. Prosedur Penelitian

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN (misalnya instrumen pengumpulan data)



2. Penelitian Kualitatif


HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian teori dan hasil penelitian yang relevan
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis (jika ada)
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
C. Data dan Sumber data
D. Teknik Pengambilan Sampel (Cuplikan)
E. Pengumpulan Data
F. Uji Validitas Data
G. Analisis Data
H. Prosedur Penelitian
DAFTAR PUSTAKA










3. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian teori dan hasil penelitian yang relevan
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Tindakan (jika ada)
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu
B. Subjek Penelitian
C. Data dan Sumber Data
D. Pengumpulan Data
E. Uji Validitas Data
F. Analisis Data
G. Prosedur Penelitian
H. Indikator Capaian Penelitian


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN (misalnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP)


Catatan:
Format dan komponen proposal penelitian kualitatif bisa berbeda-beda tergantung pada jenis studi dan model pendekatan yang digunakan. Format yang disajikan di atas biasa digunakan pada penelitian studi kasus.



BAB III
STRUKTUR ISI SKRIPSI

Secara umum isi skripsi meliputi tiga bagian, yaitu bagian awal atau pembuka, bagian inti, dan bagian akhir. Untuk berbagai jenis penelitian (kuantitatif, kualitatif, dan penelitian tindakan kelas), unsur-unsur yang termuat pada bagian awal dan akhir adalah sama, tetapi pada bagian inti berbeda. Oleh karena itu, penjelasan mengenai struktur bagian inti skripsi perlu dibedakan menjadi beberapa subbab, yaitu bagian inti penelitian kuantitatif, kualitatif, dan penelitian tindakan kelas, sedangkan struktur bagian awal dan akhir tidak ada pembedaan untuk ketiga jenis penelitian tersebut. Penjelasan masing-masing bagian dapat dirinci sebagai berikut.

A. Bagian Awal
1. Format
Unsur-unsur yang termuat pada bagian awal skripsi dan urutannya adalah sebagai berikut:

Halaman Sampul
Halaman Pernyataan
Halaman Pengajuan
Halaman Persetujuan Pembimbing
Halaman Pengesahan Penguji
Halaman Motto
Halaman Persembahan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel (jika ada)
Daftar Gambar (jika ada)
Daftar Lampiran


2. Penjelasan

a. Halaman Sampul
Halaman sampul berisi (1) judul secara lengkap, (2) logo atau lambang Universitas Sebelas Maret dengan diameter 3 cm, (3) kata skripsi, (4) nama dan nomor induk mahasiswa, (5) nama lengkap (tidak disingkat) jurusan, fakultas, dan universitas, dan (6) bulan dan tahun lulus ujian (bukan bulan dan tahun wisuda). Halaman sampul dicetak dalam hard cover (sampul keras) dan diberi cetakan pada punggungnya. Contoh halaman sampul dapat dilihat pada Lampiran 1.
Semua huruf pada halaman sampul dicetak dengan huruf kapital dengan ukuran antara 12 – 16 poin. Komposisi huruf dan tata letak masing-masing unsur diatur secara simetris, rapi, dan serasi. Akan tetapi, pemenggalan baris pada judul tetap harus memperhatikan makna kelompok kata (frase) yang dipenggal, contoh:

KEEFEKTIFAN METODE PETA KONSEP
UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF
SISWA KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KOTA SURAKARTA

Contoh pemenggalan yang tidak memperhatikan makna frase:

KEEFEKTIFAN METODE PETA KONSEP UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF SISWA
KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KOTA SURAKARTA


b. Halaman Pernyataan
Halaman pernyataan memuat penegasan bahwa skripsi yang ditulis mahasiswa merupakan karya asli yang bebas dari tindakan plagiarisme. Selain itu, juga berisi pernyataan bahwa semua rujukan atau kutipan telah dituliskan sumbernya. Contoh halaman pernyataan dapat dilihat pada Lampiran 2.


c. Halaman Pengajuan
Halaman pengajuan memuat unsur-unsur sebagai berikut: (1) judul yang diketik dengan huruf kapital, (2) nama dan nomor induk mahasiswa yang diketik dengan huruf kapital, (3) teks Skripsi diajukan sebagai salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan...., Jurusan .... (4) nama lengkap fakultas dan universitas diketik dengan huruf kapital, dan (5) bulan yang ditulis dengan huruf kecil dan tahun lulus ujian. Contoh halaman pengajuan dapat dilihat pada Lampiran 3.

d. Halaman Persetujuan Pembimbing
Halaman persetujuan memuat persetujuan dari para pembimbing. Hal-hal yang dicantumkan adalah (1) teks Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta (2) tempat dan tanggal persetujuan, dan (3) tanda tangan, nama lengkap, dan nomor induk pegawai (NIP) pembimbing I dan II. Contoh halaman persetujuan pembimbing dapat dilihat pada Lampiran 4.

e. Halaman Pengesahan Penguji
Pengesahan ini diberikan setelah mahasiswa melakukan penyempurnaan skripsinya berdasarkan saran dan masukan yang diberikan para penguji pada saat ujian. Dalam halaman pengesahan termuat (1) teks Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan, (2) hari, tanggal, bulan, dan tahun ujian, (3) nama lengkap, NIP, dan tanda tangan dewan penguji, dan (4) tanda tangan, nama lengkap, dan NIP dekan. Contoh halaman pengesahan dapat dilihat pada Lampiran 5.





f. Halaman Motto
Dalam halaman motto termuat kata-kata bijak atau pernyataan yang menggambarkan motivasi/semangat, cita-cita, berkaitan dengan visi/misi fakultas, program studi, atau tujuan pemilihan topik skripsi. Contoh halaman motto dapat dilihat pada Lampiran 6.

g. Halaman Persembahan
Pada halaman ini berisi penyataan kepada siapa saja mahasiswa mempersembahkan karyanya, yakni pihak-pihak yang memiliki kontribusi besar dalam kehidupannya. Contoh halaman persembahan dapat dilihat pada Lampiran 7.

h. Abstrak
Abstrak merupakan uraian singkat mengapa penelitian dilakukan, bagaimana penelitian dilaksanakan, dan apa saja hasil penting penelitian. Oleh karena itu, dalam abstrak disajikan secara padat intisari skripsi yang mencakup tujuan, metode yang digunakan, hasil yang diperoleh, simpulan, dan saran.
Teks abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan diketik dengan spasi tunggal (satu spasi). Panjang abstrak tidak lebih dari dua halaman. Pada bagian paling atas ditulis kata ABSTRAK dengan huruf kapital yang ditempatkan di bagian tengah dan tanpa titik.
Adapun unsur-unsur yang termuat dalam abstrak meliputi beberapa bagian. Bagian pertama memuat (1) nama mahasiswa diketik di tepi kiri dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama setiap bagian nama, yang diakhiri titik, (2) judul dengan huruf kapital dan dicetak tebal yang diakhiri titik, (3) kata skripsi dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama yang diikuti koma, (4) nama fakultas dan universitas secara lengkap dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama setiap kata, yang diakhiri titik, dan (5) bulan dengan huruf kecil, kecuali huruf pertama, dan tahun ujian yang diakhiri titik. Bagian kedua berupa tujuan penelitian. Bagian ketiga berisi metode penelitian. Bagian keempat memuat hasil-hasil penting penelitian. Bagian kelima menyajikan simpulan dan saran (bila perlu). Bagian keenam memuat kata kunci (bisa berupa kata tunggal atau kelompok kata) yang berkisar antara tiga sampai lima. Kata kunci ini diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah. Contoh abstrak dapat dilihat pada Lampiran 8.

i. Kata Pengantar
Pada dasarnya, kata pengantar berisi ucapan terima kasih yang ditujukan kepada orang-orang, lembaga, organisasi, atau pihak-pihak lain yang telah membantu dalam persiapan, pelaksanaa, dan penyelesaian penulisan skripsi. Panjang teks tidak lebih dari dua halaman. Pada bagian atas teks diberi tulisan KATA PENGANTAR dengan huruf kapital yang ditempatkan di tengah dan tanpa titik. Pada bagian akhir teks (di pojok kanan-bawah) dituliskan kata Penulis atau Peneliti tanpa diikuti nama. Contoh kata pengantar dapat dilihat pada Lampiran 9.

j. Daftar Isi
Dalam daftar isi dimuat judul bab, judul subbab, dan judul anak subbab yang disertai nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Semua judul bab diketik dengan huruf kapital. Untuk judul subbab dan anak subbab hanya huruf pertama setiap kata diketik dengan huruf kapital, kecuali kata tugas (kata depan dan kata hubung). Pada bagian atas teks diberi tulisan DAFTAR ISI dengan huruf kapital yang ditempatkan di tengah, dicetak tebal, dan tanpa titik. Kata Halaman diketik dua spasi di bawah kata DAFTAR ISI dan ditempatkan di pojok kanan. Contoh halaman daftar isi dapat dibaca pada Lampiran 10.

k. Daftar Tabel
Dalam daftar tabel dimuat nomor tabel, judul tabel, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul tabel harus sama dengan judul tabel yang terdapat dalam teks. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul tabel yang satu dengan yang lainnya diketik dengan jarak dua spasi. Hanya huruf pertama setiap kata pada judul tabel diketik dengan huruf kapital, kecuali kata tugas (kata depan dan kata hubung). Pada bagian atas teks diberi tulisan DAFTAR TABEL dengan huruf kapital yang ditempatkan di tengah, tercetak tebal, dan tanpa titik. Kata Halaman diketik dua spasi di bawah kata DAFTAR TABEL dan ditempatkan di pojok kanan. Contoh halaman daftar tabel dapat dibaca pada Lampiran 11.

l. Daftar Gambar
Pada halaman daftar gambar dicantumkan nomor gambar, judul gambar, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul gambar yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul gambar yang satu dengan lainnya diketik dengan jarak dua spasi. Hanya huruf pertama setiap kata pada judul gambar yang diketik dengan huruf kapital, kecuali kata tugas (kata depan dan kata hubung). Pada bagian atas teks diberi tulisan DAFTAR GAMBAR dengan huruf kapital yang ditempatkan di tengah, cetak tebal, dan tanpa titik. Kata Halaman diketik dua spasi di bawah kata DAFTAR GAMBAR dan ditempatkan di pojok kanan. Contoh halaman daftar gambar dapat dibaca pada Lampiran 12.


m. Daftar Lampiran
Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, dan nomor halaman tempat pemuatannya dalam teks. Judul lampiran yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran yang satu dengan yang lainnya diketik dengan jarak dua spasi. Hanya huruf pertama setiap kata pada judul lampiran yang diketik dengan huruf kapital, kecuali kata tugas (kata depan dan kata hubung). Pada bagian atas teks diberi tulisan DAFTAR LAMPIRAN dengan huruf kapital yang ditempatkan di tengah dan tanpa titik. Kata Halaman diketik dua spasi di bawah tulisan DAFTAR LAMPIRAN dan ditempatkan di pojok kanan. Contoh halaman daftar lampiran dapat dibaca pada Lampiran 13.





B. Bagian Inti Hasil Penelitian Kuantitatif

1. Format
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian teori dan hasil penelitian yang relevan
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis (jika ada)

BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Rancangan/Desain Penelitian
C. Populasi dan Sampel
D. Teknik Pengambilan Sampel
E. Pengumpulan Data
F. Validasi Instrumen Penelitian
E. Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
B. Pengujian Persyaratan Analisis
C. Pengujian Hipotesis
D. Pembahasan Hasil Analisis Data

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
B. Implikasi
C. Saran
2. Penjelasan

a. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah diawali dengan identifikasi kesenjangan-kesenjangan yang ada antara kondisi yang diharapkan dan kondisi nyata serta dampak yag ditimbulkan oleh kesenjangan itu. Berbagai alternatif untuk mengatasi kesenjangan tersebut dipaparkan secara singkat disertai identifikasi faktor penghambat dan pendukungnya. Alternatif yang ditawarkan sebagai pemecah masalah beserta rasionalnya dikemukakan pada bagian akhir dari paparan latar belakang masalah. Dalam latar belakang masalah ini perlu dipaparkan secara ringkas teori atau hasil penelitian yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

b. ldentifikasi Masaah
Berdasarkan paparan pada latar belakang masalah, kemudian diidentifikasi berbagai masalah yang muncul. Masalah yang dimaksud di sini adalah kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Contoh: Kemampuan membaca sebagian besar siswa SMP di Surakarta masih di bawah rata-rata

c. Pembatasan Masalah
Berbagai masalah yang dikemukakan pada identifikasi masalah, selanjutnya diseleksi untuk menetapkan masalah yang perlu dan penting diteliti. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan supaya masalah dapat dijawab dan dikaji secara mendalam. Dengan pembatasan yang jelas, peneliti dapat mengarahkan perhatiannya lebih saksama dan dapat merumuskan masalahnya secara lebih spesifik.

d. Rumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya melalui pengujian secara empiris. Oleh karena itu, rumusannya berupa kalimat tanya yang lengkap dan rinci berkenaan dengan ruang lingkup permasalahan yang akan diteliti dan didasarkan pada identifikasi serta pembatasan masalah. Rumusan masalah harus menampakkan variabel-variabel yang diteliti, sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subjek penelitian. Contoh: Apakah terdapat pengaruh penerapan metode peta konsep terhadap peningkatan kemampuan membaca intensif siswa kelas VII SMP di Surakarta?

e. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada rumusan masalah. Tujuan penelitian disampaikan dalam bentuk kalimat pernyataan. Contoh : Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji ada tidaknya pengaruh penerapan metode peta konsep terhadap peningkatan kemampuan membaca intensif siswa kelas VII SMP di Surakarta

f. Manfaat Penelitian
Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama untuk pengembangan ilmu/pelaksanaan pembangunan dalam bidang pendidikan. Dengan kata lain, manfaat penelitian menyatakan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan. Manfaat penelitian dapat dikaitkan dengan hal-ha1 yang bersifat teoretis, yaitu berkenaan dengan pengembangan ilmu dan yang bersifat praktis, yaitu berkenaan dengan pemecahan masalah aktual.

g. Kajian Pustaka
Kajian pustaka mencakup kajian terhadap teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti. Bahan kajian pustaka dapat diambil dari berbagai sumber seperti jurnal penelitian, skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan seminar, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain.
Kajian pustaka terhadap hasil penelitian tidak perlu dilakukan secara terpisah dengan kajian teori dalam subbab tersendiri. Kajian ini diperlukan untuk melihat kemungkinan adanya unsur-unsur yang dapat mendukung penelitian yang sedang dilakukan.
Kajian teori dan hasil penelitian harus relevan dengan variabel-variabel penelitian. Pengkajian variabel penelitian dilakukan satu persatu sesuai dengan masalah yang dirumuskan.
h. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir pada dasarnya merupakan argumentasi logis untuk sampai pada penemuan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. Kerangka berpikir berguna untuk mengintegrasikan teori-teori dan hasil penelitian yang terpisah-pisah menjadi satu rangkaian utuh dengan menggunakan logika deduktif yang mengarah pada penemuan jawaban sementara yang disebut hipotesis. Kerangka berpikir disampaikan dalam bentuk uraian (naratif) dan gambar (bagan).

i. Perumusan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara atas masalah yang sedang diteliti dan disampaikan dalam kalimat pernyataan. Hipotesis disusun berdasarkan teori-teori yang telah dikaji, dengan kerangka berpikir tertentu. Contoh: Terdapat pengaruh penerapan metode peta konsep terhadap peningkatan kemampuan membaca intensif siswa kelas VII SMP di Surakarta.

j. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian diungkapkan secara spesifik. Waktu penelitian diperhitungkan mulai konsultasi pengajuan judul sampai dengan penulisan laporan hasil penelitian selesai. Waktu penelitian disajikan secara naratif dan dalam bentuk Gantt chart (salah satu jenis dari bar chart). Contoh:










Jenis Kegiatan Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt
1. Persiapan penelitian
a. Mengurus perizinan
b. Koordinasi dengan kepala sekolah
dan guru
c. Menyusun angket dan tes membaca
d. Melakukan uji coba angket dan tes
e. Menganalisis hasil uji coba dan merevisi angket dan tes
f. Finalisasi dan penggandaan angket dan tes
2. Pelaksanaan penelitian
a. Pelaksanaan pretes membaca dan pengukuran minat baca
b. Pelaksanaan eksperimen
c. Pelaksanaan postes
d. Analisis data hasil eksperimen
3. Penyusunan laporan/skripsi
a. Penyusunan draf
b. Pengetikan skripsi
4. Pelaksanaan ujian skripsi dan revisi

Gambar 1 Contoh Jadwal Penelitian Kuantitatif

k. Populasi dan Sampel
Populasi berikut karakteristiknya harus disebutkan. Teknik sampling yang dipakai harus sesuai dengan karakteristik populasi penelitian. Populasi dan teknik sampling yang ditulis dalam laporan hanya populasi dan teknik sampling yang benar-benar diterapkan dalam penelitian itu.

l. Rancangan atau Desain Penelitian
Rancangan atau desain penelitian memaparkan hubungan antarvariabel yang akan diteliti. Rancangan penelitian digunakan untuk menunjukkan jenis penelitian, terutama untuk penelitian eksperimental. Dalam penelitian eksperimental, rancangan penelitian yang dipilih adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan variabel-variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel terikat. Pada penelitian noneksperimental, uraian dalam rancangan penelitian berisi penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dari tujuan dan sifatnya, misalnya penelitian survai korelasional atau komparasi kausal. Selain itu, dalam bagian ini dijelaskan pula variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian serta jenis datanya. Contoh : Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan membaca intensif dengan jenis data interval.

m. Pengumpulan Data
Pada pengumpulan data disampaikan instrumen atau alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data semua variabel penelitian (variabel terikat dan variabel bebas). Jika instrumen dibuat sendiri, prosedur/langkah-langkah pembuatannya harus diuraikan. Jika pembuatan alat ukur itu memerlukan uji statistik (misalnya uji validitas dan uji reliabilitas), hasilnya harus dicantumkan (proses perhitungan statistiknya dimasukkan pada lampiran). Hal ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa alat ukur yang dibuat sudah dapat digunakan (valid) untuk mengambil data penelitian. Hasil pengembangan instrumen dan uji pendahuluan (jika ada), dicantumkan pada awal BAB IV sebelum deskripsi data.

n. Analisis Data
Pada analisis data disampaikan teknik analisis yang digunakan untuk mengolah data yang telah dikumpulkan. Teknik analisis data ini berhubungan erat dengan rancangan penelitian dan hipotesis yang diajukan. Pada bagian ini rumus-rumus perhitungan ataupun rumus-rumus statistik yang digunakan untuk uji persyaratan analisis dan menguji hipotesis atau menganalisis data harus dituliskan (bisa ditempatkan dalam lampiran).

o. Deskripsi Data
Dalam deskripsi data, dikemukakan hasil pengolahan data setiap variabel dengan teknik statistik deskriptif seperti distribusi frekuensi, nilai rerata (mean), simpangan baku (standar deviasi), dan yang lain. Distribusi frekuensi dapat disajikan dalam bentuk tabel dan gambar (grafik batang, garis, atau lingkar). Adapun rincian data setiap anggota sampel dimuat dalam lampiran.
p. Uji Persyaratan Analisis
Analisis data pada penelitian kuantitatif biasanya menggunakan teknik analisis statistik inferensial. Oleh karena itu, data yang dianalisis perlu diuji terlebih dahulu (uji persyaratan analisis). Hal tersebut dapat dilakukan dengan dua cara. Pertama, tanpa uji statistik, tetapi dengan uji asumsi yang artinya data tidak perlu diuji dengan teknik statistik karena data tersebut secara teoretis dianggap telah memenuhi syarat untuk dianalisis. Kedua, dengan uji statistik yang dibedakan menjadi dua, yaitu (1) untuk penelitian komparatif pengujian persyaratan minimal meliputi uji normalitas dan homogenitas dan (2) untuk penelitian korelasional minimal mencakup uji normalitas dan linearitas.

q. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis pada dasamya merupakan langkah untuk menguji diterima tidaknya pernyataan yang dikemukakan dalam perumusan hipotesis (hipotesis kerja). Hipotesis kerja yang dikemukakan diterima apabila data empirik mendukung pernyataan tersebut. Sebaliknya, hipotesis kerja ditolak apabila data empirik tidak mendukung. Dalam pengujian setiap hipotesis harus dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Pengujian hasil analisis data
Analisis data empirik dalam pengujian hipotesis penelitian kuantitatif didasarkan pada penalaran induktif. Artinya hasil analisis data pada anggota sampel digunakan untuk memperoleh simpulan yang diberlakukan terhadap seluruh anggota populasi.
Banyaknya kegiatan analisis data dilakukan sesuai dengan jumlah hipotesis yang telah dirumuskan. Hasil analisis data yang dilaporkan adalah koefisien hasil perhitungan saja, sedangkan proses perhitungan selengkapnya ditulis pada lampiran. Koefisien hasil perhitungan tersebut diinterpretasikan dalam bahasa statistik.
2) Pembahasan hasil analisis data
Berdasarkan pengujian hasil analisis data tersebut dibahas dengan menggunakan bahasa ilmiah sesuai bidang studi yang diteliti berdasarkan konsep-konsep yang telah diutarakan.
r. Simpulan
Simpulan penelitian adalah rangkuman hasil pengujian hipotesis. Simpulan penelitian harus dapat dipertanggungjawabkan dalam kerangka teori keilmuan yang didukung oleh penemuan dalam penelitian yang berupa data empirik.

s. Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan simpulan penelitian dikaji implikasi/dampak yang dapat ditimbulkan. Implikasi berisi penjelasan terhadap perkembangan ilmu dan penerapan praktis hasil penelitian dalam pemecahan masalah dan pelaksanaan kebijakan yang terkait. Kajian implikasi hasil penelitian yang telah dilakukan dapat dikembangkan lebih lanjut berdasarkan argumentasi yang mengacu pada teori-teori keilmuan yang ada atau penemuan-penemuan penelitian lain yang relevan.

t. Saran
Pada dasarnya saran dibuat berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dan implikasi yang ditimbulkan. Saran berisi pemecahan masalah yang diteliti atau tindak lanjut dari hasil penelitian.
Saran yang baik bersifat operasional dalam pengertian spesifik dan aplikatif. Saran yang spesifik adalah yang secara jelas menyebutkan pihak yang dituju, misalnya pengelola perpustakaan SMP di Surakarta, sedangkan yang kurang spesifik, misalnya pemerintah. Yang dimaksud aplikatif adalah secara jelas menyampaikan cara melaksanakan hal yang disarankan sehingga orang yang hendak melaksanakan saran tersebut tidak mengalami kesulitan mengimplementasikannya. Contoh: Karena pembuatan peta konsep dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap isi bacaan, sebaiknya guru sering melatih siswa untuk membuat peta konsep dalam kegiatan prabaca .






C. Bagian Inti Hasil Penelitian Kualitatif
1. Format

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian teori dan hasil penelitian yang relevan
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis (bila perlu)

BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
C. Data dan Sumber Data
D. Teknik Sampling (Cuplikan)
E. Pengumpulan Data
F. Uji Validitas Data
G. Analisis Data
H. Prosedur Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi/Objek Penelitian
B. Deskripsi Temuan Penelitian
C. Pembahasan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
B. Implikasi
C. Saran
2. Penjelasan

a. Latar Belakang Masalah
Dalam subbab ini, peneliti menyampaikan aspek-aspek: (1) masalah penelitian (kesenjangan antara harapan dan kenyataan), (2) sejarah timbulnya masalah, dan (3) pentingnya masalah tersebut diteliti.

b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian kualitatif berfungsi sebagai fokus penelitian yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab melalui kegiatan penelitian. Pertanyaan-pertanyaan tersebut diajukan setelah diadakan studi pendahuluan di lapangan. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam rumusan masalah, yaitu: (1) pertanyaan penelitian menggunakan kata tanya apa, mengapa, atau bagaimana, (2) bersifat masa kini (mutakhir), (3) menunjukkan model penelitian yang diterapkan, yakni model eksploratif, deskriptif, atau eksplanatif.

c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian. Pernyataan yang dikemukakan dalam tujuan penelitian berhubungan dengan rumusan masalah yang sudah dituliskan.

d. Kajian Pustaka
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan peneliti dalam menguraikan bagian ini. Pertama, kajian pustaka berupa pengkajian terhadap pengetahuan ilmiah yang sudah ada, baik berupa teori maupun hasil penelitian yang relevan. Kedua, kajian pustaka harus ada hubungannya dengan fenomena-fenomena yang diteliti, diungkapkan secara holistik, dan terpadu. Ketiga, kajian pustaka sebagai kerangka kerja konseptual dan teoretis, yang merupakan dasar untuk mengumpulkan data, analisis data, dan menyimpulkan hasil penelitian. Keempat, kajian pustaka berbentuk asumsi, konsep, dan proposisi dalam lingkup studi yang akan diteliti. Bentuk asumsi, konsep, dan proposisi itu merupakan hipotesis atau jawaban sementara yang diuji dan dijabarkan dalam pertanyaan-pertanyaan studi. Proposisi memberikan arahan yang lebih terpusat untuk menemukan data. Kelima, tidak memandang teori secara apriori, artinya teori disajikan dalam proposal, dapat berbeda dengan teori yang disajikan dalam laporan penelitian. Hal ini terjadi karena hakikat dari kualitatif adalah teori yang didasarkan data lapangan.

f. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan alur penalaran yang didasarkan pada masalah penelitian yang disampaikan secara naratif (berupa uraian) dan digambarkan dengan skema secara holistik dan sistematik.

g. Hipotesis (tidak harus ada)
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah yang sedang diteliti. Hipotesis disusun berdasarkan teori-teori yang telah dikaji, dengan kerangka berpikir tertentu. Hipotesis dinyatakan dengan kalimat pernyataan.

h. Tempat dan Waktu Penelitian
Hal yang perlu dikemukakan dalam subbab ini adalah tempat penelitian dilakukan, alasan tempat itu dipilih (karakteristik), dan waktu penelitian itu dilaksanakan (dari penyusunan proposal sampai dengan pelaporan).

i. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pada bagian ini peneliti perlu menjelaskan bahwa pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dan menyertakan alasan singkat digunakannya pendekatan tersebut. Peneliti juga perlu mengemukakan jenis penelitian yang digunakan misalnya etnografi, studi kasus, historis, atau analisis isi.

j. Data dan Sumber Data
Pada bagian ini dilaporkan jenis data dan sumber datanya dengan keterangan yang memadai. Sumber data dalam penelitian kualitatif dapat diambil dari (1) informan, (2) tempat dan peristiwa, dan (3) arsip atau dokumen yang berhubungan dengan masalah penelitian. Dalam hal ini perlu dijelaskan data apa saja yang dikumpulkan, bagaimana karakteristiknya, siapa yang dijadikan informan, bagaimana ciri-ciri informan, dan dengan cara bagaimana data dijaring sehingga kredibilitasnya dapat dijamin.

k. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel atau cuplikan yang digunakan mengikuti paradigma penelitian kualitatif yang pada dasarnya ada tiga cara. Pertama, dilakukan secara selektif atau yang biasa disebut purposive sampling atau internal sampling, yakni pengambilan sampel karena pertimbangan tertentu (perlu dijelaskan dasar pertimbangan tersebut). Kedua, tanpa melakukan seleksi atau sering disebut snow ball sampling atau teknik bola salju, yakni peneliti tidak membatasi atau menyeleksi jumlah informan. Ketiga, dengan menerapkan time sampling, yaitu mempertimbangkan waktu dan tempat dalam pengumpulan data.

l. Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif, data dapat diperoleh melalui: (1) wawancara mendalam, (2) observasi, dan (3) mencatat arsip atau dokumen.

m. Uji Validitas Data
Validitas data dapat dilakukan melalui: (1) trianggulasi (trianggulasi data, trianggulasi peneliti, trianggulasi teori, dan trianggulasi metode), (2) reviu informan kunci, dan (3) mengembangkan member check.
Dari langkah-langkah yang ditempuh untuk memperoleh kesahihan data, peneliti dapat mengurangi bias dalam studi tersebut. Bahkan untuk memperoleh reliabilitas, peneliti dapat melakukan dengan mengembangkan data base.

n. Analisis Data
Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data dengan berbagai teknik. Beberapa teknik analisis data dalam penelitian kualitatif antara lain: (1) analisis interaktif, (2) analisis mengalir, (3) analisis domain, (4) analisis taksonomi, (5) analisis komponensial, dan (5) analisis tema.

o. Prosedur Penelitian
Pada bagian ini diuraikan proses pelaksanaan penelitian dari penelitian pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya, sampai pada penulisan laporan. Penyajian prosedur penelitian dalam bentuk naratif dan bagan (skema).

p. Hasil Penelitian
Hasil penelitian terdiri atas deskripsi lokasi penelitian berdasarkan permasalahan penelitian dan temuan studi dihubungkan dengan kajian teori. Pada bagian ini diuraikan tentang data dan temuan yang diperoleh. Uraian ini terdiri atas deskripsi data yang relevan dengan pertanyaan penelitian. Hasil analisis data yang merupakan temuan penelitian disajikan dalam bentuk pola, tema, kecenderungan yang muncul dari data. Di samping itu, temuan dapat berupa penyajian kategori, sistem klasifikasi, dan tipologi. disesuaikan dengan pertanyaan penelitian.

q. Simpulan, Implikasi , dan Saran
Simpulan memuat rumusan jawaban terhadap pertanyaan/ perumusan masalah dengan bukti-bukti yang terpokok. Implikasi merupakan implikasi teoretis dan atau praktis dari temuan/simpulan penelitian. Saran memuat usulan secara operasional sebagai tindak lanjut dari hasil penelitian.














D. Bagian Inti Hasil Penelitian Tindakan Kelas
1. Format
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Relakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Hasil Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Pustaka
B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Tindakan (bila perlu)

BAB III METODE PENELlTlAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
B. Subjek Penelitian
C. Data dan Sumber Data
D. Pengumpulan Data
E. Uji Validitas Data
F. Analisis Data
G. Indikator Kinerja Penelitian
H. Prosedur Penelitian

BAB IV HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Pratindakan
B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus
C. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus
D. Pembahasan

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan
B. Implikasi
C. Saran
2. Penjelasan

a. Judul Penelitian
Judul penelitian hendaknya menggambarkan 3 komponen, yaitu:
1) masalah yang akan diteliti
2) tindakan untuk mengatasi masalah
3) subjek yang spesifik (menyatakan kelas dan sekolah).

b. Latar Belakang Masalah
Pada latar belakang masalah, yang disampaikan minimal meliputi:
1) masalah nyata yang dihadapi guru dan/atau siswa disertai data pendukung yang relevan, misalnya persentase siswa yang pasif dan tidak mencapai batas ketuntasan belajar. Pada bagian ini perlu juga disajikan situasi pembelajaran, termasuk prosedur (langkah-langkah pembelajaran) yang biasa ditempuh guru.
2) analisis masalah untuk menentukan akar penyebabnya
3) identifikasi tindakan untuk memecahkan masalah yang relevan dengan penyebab masalah disertai argumentasi logis terhadap pilihan tindakan, misalnya: karena kesesuaiannya dengan karakteristik siswa atau situasi kelas, kemutakhirannya, keberhasilannya dalam penelitian sejenis, dan lain-lain.
4) penjelasan secukupnya mengenai tindakan yang akan diterapkan dengan dukungan kepustakaan

c. Rumusan Masalah
Masalah penelitian dirumuskan dalam bentuk rumusan penelitian tindakan kelas dengan menggunakan kalimat tanya (apa atau bagaimana) dan relevan dengan judul. Contoh : Bagaimanakah prosedur dan cara menerapkan metode peta semantik yang dapat meningkatkan minat membaca cerpen pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Mojogedang, Kabupaten Karanganyar?
Agar masalah tersebut mudah dipahami, perlu adanya definisi operasional mengenai masalah pembelajaran dan tindakan. Selain itu, perlu juga ditetapkan lingkup penelitiannya.
d. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian dirumuskan secara singkat dan jelas berdasarkan permasalahan dan cara pemecahan masalah yang dikemukakan. Contoh : Untuk mengidentifikasi prosedur dan cara menerapkan metode peta semantik yang dapat meningkatkan minat membaca cerpen pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Mojogedang, Kabupaten Karanganyar.

e. Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat hasil penelitian khususnya untuk perbaikan kualitas proses maupun hasil pendidikan/pembelajaran diuraikan secara jelas. Yang perlu dikemukakan adalah manfaatnya bagi siswa, guru, serta sekolah.
f. Kajian Pustaka
Kajian teoretis dan empiris (hasil penelitian terdahulu yang relevan) minimal harus mencakup variabel masalah dan tindakan. Uraian ini digunakan sebagai dasar penyusunan kerangka berpikir yang menunjukkan keterkaitan antara masalah, teori, hasil penelitian yang relevan, dan pilihan tindakan. Kerangka berpikir tersebut dapat disampaikan dalam uraian argumentatif dan bentuk bagan atau diagram. Hipotesis tindakan dikemukakan bila diperlukan.

g. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian dikemukakan secara jelas dan rinci, yaitu mencakup alamat dan lokasi sekolah. Deskripsi lokasi perlu dilengkapi arah dan jarak sekolah dengan pusat kota/kabupaten, misalnya SMP Negeri 1 Mojogedang terletak ± 8 km sebelah utara Kota Karanganyar. Selain itu, perlu disampaikan juga sarana dan prasarana sekolah yang berkaitan dengan penelitian, misalnya kondisi perpustakaan, laboratorium, sarana olah raga.
Waktu dan lamanya tindakan dikemukakan secara rinci. Jumlah siklus yang ditetapkan disesuaikan dengan kompleksitas permasalahan yang diatasi dan waktu yang tersedia (kesepakatan dengan guru atau sekolah), tetapi minimal 2 siklus. Adapun setiap siklus tidak berarti harus dilakukan dalam satu kali pertemuan atau satu kali tatap muka. Waktu pelaksanaan tindakan setiap siklus hendaknya ditunjukkan secara jelas pada jadwal yang berupa Gantt Chart seperti gambar 2.


Kegiatan Penelitian Bulan
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt
1. Persiapan Penelitian
a. Koordinasi peneliti dengan kepala sekolah dan guru Bahasa Indonesia
b. Diskusi dengan guru untuk mengiden-tifikasi masalah pembelajaran dan merancang tindakan
c. Menyusun proposal penelitian
d. Menyiapkan perangkat pembelajaran dan instrumen penelitian (lembar observasi)
e. Mengadakan simulasi pelaksanaan tindakan
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Siklus I
- perencanaan
- pelaksanaan tindakan
- observasi
- refleksi
b. Siklus II
- perencanaan
- pelaksanaan tindakan
- observasi
- refleksi
c. Siklus III
- perencanaan
- pelaksanaan tindakan
- observasi
- refleksi
3. Analisis Data dan Pelaporan
a. Analisis data (hasil tindakan 3 siklus)
b. Menyusun laporan/skripsi
c. Ujian dan revisi
d. Penggandaan dan pengumpulan laporan

Gambar 2 Contoh Jadwal Penelitian Tindakan Kelas
h. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa yang menjadi sasaran pelaksanaan tindakan, yang dalam hal ini meliputi semua siswa satu kelas. Pada bagian ini perlu dijelaskan karakteristik siswa yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Contoh: Yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Mojogedang yang mayoritas keluarga petani. Oleh karenanya, waktu belajar di rumah, termasuk untuk membaca karya sastra, sangatlah kurang karena mereka harus membantu orang tuanya bekerja di sawah.

i. Data dan Sumber Data
Pada bagian ini dilaporkan jenis data dan sumber datanya dengan keterangan yang memadai. Jenis data menunjuk data apa saja yang menjadi fokus penelitian, sedangkan sumber data menunjuk dari mana saja data tersebut diperoleh. Jenis data misalnya berupa motivasi membaca dan kemampuan membaca. Sumber data dapat diambil dari (1) informan, yaitu siswa dan guru, (2) tempat, peristiwa, dan perilaku, misalnya sanggar bahasa, proses kerja kelompok, dan membuat hubungan makna antarkata kunci, serta (3) dokumen yang berhubungan dengan masalah penelitian, misalnya peta semantik yang dibuat siswa dan hasil tes.

j. Pengumpulan Data
Pada bagian ini diuraikan teknik atau cara-cara yang dilakukan untuk memperoleh data. Teknik yang digunakan harus relevan dengan jenis dan sumber data, yaitu (1) wawancara mendalam untuk memperoleh data dari informan, (2) observasi untuk memperoleh data dari sumber yang berupa tempat, peristiwa, atau perilaku, dan (3) analisis dokumen untuk memperoleh data dari arsip dan dokumen.

k. Uji Validitas Data
Teknik pengujian validitas data dapat dilakukan dengan triangulasi, yang mencakup triangulasi data, metode, teori, atau peneliti. Setiap penyebutan teknik uji validitas perlu diberi contoh aplikasinya yang relevan dengan judul penelitian.


l. Analisis Data
Data penelitian tindakan kelas dapat meliputi data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif dianalisis dengan teknik statistik deskriptif komparatif, yaitu membandingkan hasil hitung dari statistik deskriptif, misalnya mean, median, frekuensi, atau persentase pada satu siklus dengan siklus berikutnya. Data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis kritis, yaitu mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan kinerja siswa dan guru selama proses penerapan tindakan. Hasil analisis tersebut menjadi bahan untuk menyusun rencana memperbaiki pelaksanaan tindakan pada siklus berikutnya.

m. Indikator Kinerja Penelitian
Untuk menentukan ketercapaian tujuan perlu dirumuskan indikator keberhasilan tindakan yang disusun secara realistik (mempertimbangkan kondisi sebelum diberikan tindakan dan jumlah siklus tindakan yang akan dilakukan) dan dapat diukur (jelas cara asesmennya). Contoh rumusan indikator dapat dilihat pada gambar 3.

Aspek yang Diukur Persentase Siswa yang Ditargetkan Cara Mengukur
Minat membaca siswa
80% Diamati saat pembelajaran dan di-hitung dari jumlah siswa yang mem- fokuskan perhatiannya hanya pada teks yang dibaca.
Keaktifan siswa dalam membuat peta semantik berdasarkan hasil membaca sekilas
80% Diamati saat pembelajaran dan di-hitung dari jumlah siswa yang me-nampakan keaktifan dalam mengi-dentifikasi kata-kata kunci dalam teks serta hubungan antarkata sesuai maknanya setelah membaca sekilas.
Kemampuan siswa dalam memahami isi bacaan 75% Diukur dari hasil tes membaca dan dihitung dari jumlah siswa yang da-pat menjawab dengan benar mini-mal 70% soal pada tes membaca
Gambar 3 Contoh Indikator Kinerja Penelitian

n. Prosedur Penelitian
Prosedur/langkah-langkah penelitian tindakan kelas diuraikan secara rinci yang meliputi kegiatan dalam perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, hingga refleksi pada setiap siklus.
a. Perencanaan tindakan menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan (penyiapan perangkat pembelajaran yang meliputi RPP dengan skenario secara jelas dan rinci yang relevan dengan tindakan, pengadaan media, bahan dan alat, dan pengembangan instrumen penilaian).
b. Pelaksanaan tindakan berisi uraian tahapan-tahapan tindakan yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran.
c. Observasi dan interpretasi berisi penjelasan mengenai objek amatan (misalnya partisipasi siswa secara berkelompok dalam membuat peta semantik) dan cara pengamatannya.
d. Tahap analisis dan refleksi menguraikan cara asesmen yang digunakan. Selanjutnya dalam tahap refleksi diuraikan prosedur, alat, pelaku, sumber informasi, dan cara analisisnya.

o. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus
Pada bagian ini, peneliti mendeskripsikan hasil tindakan setiap siklus dengan data lengkap yang berisi penjelasan tentang aspek keberhasilan dan kelemahan yang terjadi. Perlu ditambahkan hal yang mendasar yaitu deskripsi perubahan perilaku belajar pada siswa, lingkungan kelas, dan hasil belajar. Grafik, tabel, atau foto dapat digunakan secara optimal untuk mengemukakan hasil analisis data yang menunjukkan perubahan yang terjadi







o. Perbandingan Hasil Tindakan Antarsiklus
Setelah dilakukan deskripsi tiap siklus, selanjutnya dilakukan perbandingan perkembangan antarsiklus untuk mendeskripsikan peningkatan yang dicapai dari satu siklus ke siklus berikutnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Untuk memperjelas deskripsi perkembangannya, perlu disampaikan hasilnya dalam bentuk tabel atau gambar seperti gambar 4.

Gambar 4 Peningkatan Nilai Rata-rata Kemampuan Membaca

p. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada bagian ini peneliti melakukan pembahasan hasil penelitiannya dengan cara mengaitkan temuan dan tindakan, indikator keberhasilan, serta kajian teoretik dan empirik. Secara umum yang disampaikan meliputi: (1) jawaban terhadap pertanyaan penelitian, (2) temuan “penting” penelitian, (3) paparan logika diperolehnya temuan, (4) interpretasi temuan, dan (5) kaitan antara temuan dengan teori dan hasil penelitian yang relevan



3. Peran Mahasiswa dalam PTK
Pelaksanaan PTK diawali dengan adanya kepedulian mahasiswa sebagai peneliti bersama guru terhadap masalah yang terjadi dalam pembelajaran. Dalam hal ini mahasiswa berperan sebagai kolaborator. Mahasiswa bersama guru berkomitmen untuk mengatasi situasi tersebut, mengidentifikasi penyebabnya, dan bersama-sama berusaha mengidentifikasi tindakan untuk mengatasinya. Dengan kata lain, mahasiswa bersama guru menentukan tindakan inovatifnya dan merumuskan rencana pembelajaran. Kemudian, guru melaksanakan tindakan, sedangkan mahasiswa melakukan pengamatan. Selanjutnya, mahasiswa dan guru melakukan refleksi terhadap hasil tindakan. Berdasarkan hasil refleksi tersebut, mahasiswa dan guru melakukan perencanaan tindakan selanjutnya. Gambaran mengenai proses tersebut dapat dilihat pada gambar 5.


.


















Gambar 5 Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Penjelasan Gambar

a. Perencanaan Tindakan
Berdasarkan hasil kesepakatan terhadap data awal dan dipadukan dengan ketersediaan sumber daya, mahasiswa bersama guru menyusun rencana tindakan. Rencana tindakan perlu dilengkapi dengan pernyataan tentang indikator-indikator peningkatan yang akan dicapai. Misalnya, indikator dalam peningkatan motivasi membaca adalah peningkatan jumlah/persentase siswa yang perhatiannya terfokus pada teks yang dibacanya. Selain itu, juga menyusun skenario pembelajarannya secara jelas dan rinci, menyiapkan media, alat evaluasi, mengadakan simulasi (jika diperlukan), dan yang lainnya.

b. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan yang dimaksudkan di sini adalah perlakuan tertentu dalam pembelajaran yang telah ditetapkan dan harus dilakukan oleh guru. Tindakan tersebut hendaknya didasarkan pada rencana yang telah dibuat, meskipun tidak secara mutlak dikendalikan oleh rencana, mengingat dinamika proses pembelajaran di kelas yang menuntut penyesuaian. Oleh karena itu, guru bisa fleksibel dan siap mengubah rencana tindakan sesuai dengan keadaan yang ada. Semua perubahan/penyesuaian yang terjadi perlu dicatat karena akan menjadi bahan dilaporkan.

c. Observasi Tindakan
Pelaksana observasi terhadap tindakan adalah mahasiswa (bisa dibantu guru lain). Observasi dilakukan untuk mendokumentasikan pengaruh tindakan terhadap proses pembelajaran dan yang diamati adalah (1) proses tindakan, (2) pengaruh tindakan, (3) kendala dalam implementasi tindakan, (4) identifikasi penyebab terkendalanya tindakan, dan (5) persoalan lain yang timbul.

d. Refleksi Tindakan
Yang dimaksud dengan refleksi adalah mengingat dan merenungkan kembali suatu tindakan seperti yang telah dicatat dalam observasi. Dalam melakukan refleksi, mahasiswa berdiskusi dengan guru untuk menghasilkan rekonstruksi makna pelaksanaan pembelajaran dan memberikan dasar perbaikan pada rencana siklus berikutnya. Refleksi memiliki aspek evaluatif; sehingga mahasiswa dan guru hendaknya menilai pelaksanaan tindakan dengan membandingkan apa yang telah dicapai dengan indikator yang ditetapkan, mengevaluasi bagian mana yang perlu diperbaiki, dan mengidentifikasi bagaimana memperbaiki bagian yang kurang itu untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya. Dengan kata lain, dalam kegiatan refleksi ini mahasiswa dan guru berdiskusi tentang: (1) kinerja siswa dan guru selama proses pembelajaran, (2) kendala yang dihadapi dalam melakukan tindakan di kelas, dan (3) tindakan apa saja yang memungkinkan untuk dilakukan agar tujuan perbaikan pembelajaran dapat tercapai.

E. Bagian Akhir Skripsi
Unsur-unsur yang perlu dimasukkan dalam bagian akhir skripsi meliputi semua hal yang mendukung atau berkaitan erat dengan uraian dalam bagian inti, yaitu daftar pustaka dan lampiran-lampiran.

1. Daftar Pustaka
Pengertian istilah daftar pustaka berbeda dengan daftar rujukan (Universitas Negeri Malang, 2007). Istilah daftar pustaka digunakan untuk menyebut daftar yang berisi bahan-bahan pustaka yang digunakan penulis, baik yang dirujuk atau yang tidak dirujuk dalam teks. Maksudnya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam teks dan bahan pustaka yang hanya dibaca walaupun tidak dirujuk (dikutip) dalam teks dimasukkan dalam daftar pustaka. Istilah daftar rujukan digunakan jika bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar hanya yang sudah disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan, tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan. Oleh karena, dalam penyusunan skripsi memungkinkan digunakannya bahan pustaka dalam pelaksanaan penelitian, tetapi tidak dirujuk, istilah yang tepat digunakan adalah daftar pustaka. Penjelasan mengenai tata cara penulisan daftar pustaka dimuat dalam BAB IV bagian C. Contoh daftar pustaka dapat dilihat pada Lampiran 14.

2. Lampiran-lampiran
Lampiran-lampiran yang disertakan hendaknya berisi keterangan-keterangan yang dipandang penting, misalnya instrumen penelitian, data mentah, rumus statistik yang digunakan (bila perlu), hasil perhitungan, dokumentasi pelaksanaan penelitian (foto-foto), surat izin penelitian, surat pernyataan. Adapun untuk penelitian tindakan kelas, lampiran minimal meliputi:
a. Perangkat pembelajaran: misalnya silabus, RPP (setiap siklus), materi
b. Instrumen penelitian, misalnya lembar observasi dan angket
c. Presensi kehadiran siswa setiap siklus (yang perlu diperhatikan adalah kecocokan jumlah siswa yang didesksripsikan pada hasil penelitian dan daftar prsesensi)
d. Data penelitian, misalnya nilai hasil tes atau skor angket setiap siklus pada setiap siswa yang rekapitulasi datanya disajikan dalam bagian inti skripsi (berupa tabel atau gambar)
e. Contoh karya siswa, misalnya hasil pekerjaan atau karangan siswa, catatan diskusi
f. Dokumentasi (foto) bukti pelaksanaan tindakan, yaitu foto aktivitas siswa dan guru dalam melaksanakan tindakan sehingga foto harus benar-benar mengekpresikan kegiatan pembelajaran pada setiap siklus. Setiap foto diberi penjelasan secukupnya. Contohnya dapat dilihat pada lampiran 20.



BAB IV
TATA TULIS SKRIPSI

A. Tata Ketik

1. Format
Laporan penelitian diketik (dengan komputer) pada kertas HVS (70 – 80 gram) berukuran kuarto (21,5 cm x 28 cm) dan menggunakan warna huruf hitam yang jelas dengan ketebalan yang sama dari halaman awal sampai dengan halaman akhir.

2. Pengetikan
a. Laporan penelitian diketik 1,5 spasi dengan menggunakan kalimat pasif.
b. Huruf yang digunakan adalah Times New Roman 12 atau persamaannya.
c. Pengetikan naskah harus menggunakan font (bentuk) huruf yang sama pada keseluruhan teks.

3. Jarak Tepi
a. Batas atas 4 cm (dari tepi atas kertas).
b. Batas bawah 3 cm (dari tepi bawah kertas).
c. Batas kiri 4 cm (dari tepi kiri kertas).
d. Batas kanan 3 cm (dari tepi kanan kertas).
e. Setiap alenia baru, dimulai pada jarak 1,5 cm dari margin kiri.

4. Nomor Halaman
a. Mulai dari Bab I hingga akhir laporan penelitian diberi nomor halaman urut dengan angka Arab dimulai dengan angka 1.
b. Nomor halaman pada lampiran, meskipun merupakan kelanjutan dari nomor halaman sebelumnya, tetapi halaman asli (jika ada) naskah yang dilampirkan tidak boleh dihilangkan.
c. Semua nomor halaman diketik di sebelah kanan atas, dengan jarak 3 cm dari tepi kanan maupun tepi atas kertas (kecuali untuk halaman judul bab ditulis di tengah bawah 2 cm dari tepi bawah kertas).
d. Hal-hal yang bersifat pengantar pada halaman depan (sebelum Bab I) diberi nomor dengan angka Romawi berupa huruf kecil, seperti i, ii, iii, dan seterusnya.

5. Sistem Penomoran pada Isi Laporan
Penomoran menggunakan tata urutan sebagai berikut:
Tingkat pertama, menggunakan angka Romawi besar, seperti I, II
Tingkat kedua, menggunakan huruf Latin besar, seperti A, B
Tingkat ketiga, menggunakan angka Arab, seperti 1, 2
Tingkat keempat, menggunakan huruf Latin kecil, seperti a, b
Tingkat kelima, menggunakan angka Arab dengan satu kurung: 1), 2)
Tingkat keenam, menggunakan huruf Latin kecil dengan satu kurung, seperti a), b)
Tingkat ketujuh, menggunakan angka Arab dengan dua kurung: (1), (2)
Tingkat kedelapan, dengan huruf Latin kecil dengan dua kurung: (a), (b)

6. Penyajian Tabel
Penyajian data dalam tabel dapat dipandang sebagai salah satu cara untuk mempermudah pemahaman pembaca terhadap informasi yang bersifat kuantitatif. Dengan disajikan dalam tabel, pembaca dapat menginterpretasikan (menafsirkan) data secara lebih cepat, juga dalam menemukan hubungan-hubungannya. Oleh karena itu, seharusnya tabel dibuat secara sederhana dan dipusatkan pada ide-ide yang penting saha. Memasukkan terlalu banyak data ke dalam suatu tabel dapat mengurangi nilai penyajiannya. Lebih baik menggunakan banyak tabel yang sederhana daripa sedikit tabel yang isinya terlalu banyak dan kompleks.
Penyajian tabel dalam karya ilmiah, termasuk skripsi, ada tata caranya tersendiri, yaitu:
a. Semua tabel diberi nomor urut dengan angka Arab, seperti: 1, 2, 3 atau penomoran dengan penunjuk bab, seperti 4.1, yang artinya tabel tersebut terdapat pada bab IV dan muncul pertama pada bab tersebut. Jadi, untuk setiap bab, nomor urut tabel dimulai dari nomor 1.
b. Judul tabel ditempatkan di atas tabel dengan huruf kapital pada setiap awal kata, kecuali kata tugas (kata sambung dan kata depan).
c. Tabel tidak menggunakan garis tegak (vertikal), tetapi hanya menggunakan garis datar (horisontal). Meskipun demikian, garis datar yang penting adalah pada kepala kolom dan penutup tabel, sedang garis datar lainnya digunakan seperlunya saja.
d. Judul tabel yang lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul dan ditulis dengan jarak satu spasi. Judul tabel tidak diakhiri tanda titik.
e. Antara teks sebelum tabel dan teks sesudah tabel diberi jarak 3 spasi.
f. Dalam dalam tabel ditulis dengan spasi tunggal.
g. Tabel yang dikutip dari sumber lain wajib diberi keterangan mengenai nama akhir penulis, tahun publikasi dan nomor halaman di bawah tabel.
h. Jika suatu tabel cukup besar (lebih dari setengah halaman), tabel harus ditempatkan pada halaman tersendiri. Jika tabel cukup pendek (kurang dari setengah halaman) sebaiknya diintegrasikan dengan teks.
i. Tabel dan gambar yang disajikan harus diberi interpretasi berupa simpulan mengenai pola atau kecenderungan yang terlihat pada data, bukan berupa pernyataan yang mengulang isi tabel.

Contoh:
Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Data Hasil Pretes Fisika pada Siswa
Kelompok Kontrol

Interval Median f %
Relatif Kumulatif
42 – 50 46 2 5,71 5,71
51 – 59 55 6 17,14 22,85
60 – 68 64 12 34,29 57,14
69 – 77 73 11 31,43 88,57
78 – 86 82 3 8,57 97,14
87 – 95 91 1 2,86 100,00
Jumlah 35 100,00

(Sumber: Fitriana, 2011: 57)



7. Penyajian Gambar
Istilah gambar mengacu pada grafik, diagram, bagan, foto, peta, chart, denah, dan gambar lainnya. Melalui gambar, dapat disajikan data secara visual yang dapat dengan mudah dipahami dan menarik perhatian pembaca.
Penyajian gambar dalam skripsi hendaknya mengikuti beberapa pedoman sebagai berikut:
a. Semua gambar dinomori dengan angka Arab seperti pada tabel
b. Judul gambar ditulis di bawah gambar, tidak di atasnya. Cara penulisan judul gambar sama dengan judul tabel.
c. Gambar hendaknya yang sederhana sehingga dapat menyampaikan ide dengan jelas dan mudah dipahami meskipun tanpa penjelasan secara tekstual. Meskipun demikian, penulis tetap perlu memberikan penjelasan/ interpretasinya terhadap setiap gambar yang disajikannnya.
d. Gambar hendaknya digunakan secara hemat karena teks yang terlalu banyak disertai gambar dapat mengurangi nilai penyajian data.
e. Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman harus ditematkan pada halaman tersendiri
f. Penunjukan gambar dalam teks harus menyebutkan nomornya, tidak menggunakan kata-kata gambar di bawah ini atau gambar di atas. Misalnya: Berdasarkan gambar 1 dapat dinyatakan bahwa ....
Contoh:








Gambar 4.1 Histogram Data Pretes Fisika pada Kelompok Kontrol
(Sumber: Fitriana, 2011: 57)
8. Penerapan Kaidah Ejaan dan Penulisan Kata
Untuk naskah berbahasa Indonesia, tata cara penggunaan tanda baca, penulisan huruf, dan penulisan kata harus disesuaikan dengan rambu-rambu yang termuat dalam buku Pedoman Ejaan bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka. Beberapa kaidah ejaan dan penulisan kata yang perlu diperhatikan antara lain:
a. Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul, subjudul, maupun anak subjudul
b. Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat, tetapi jika anak kalimat mengikuti induk kalimat tidak dipakai koma.
c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa, tetapi tidak dipakai pada kata bentukannya. Misalnya: bangsa Indonesia, suku Sunda, bahasa Inggris, mengindonesiakan.
d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur nama diri, tetapi tidak untuk yang bukan nama diri, misalnya: SD Negeri Jetis 1, SMP Negeri 1, Program Studi Biologi, Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, di sekolah menengah itu, suatu program studi.
e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap unsur kata ulang pada nama badan, lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, serta dokumen resmi. Misalnya: Perserikatan Bangsa-Bangsa, Taman Kanak-Kanak Pertiwi, Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial, Undang-Undang Dasar Republik Indonesia
f. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan. Misalnya: buku Negarakertagama karangan Prapanca, surat kabar Suara Karya.
g. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata, kata, atau kelompok kata. Misalnya:
- Huruf pertama kata abad ialah a.
- Bab ini tidak membicarakan penulisan huruf kapital.
h. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang telah disesuaikan ejaannya. Misalnya:
- Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia mangostana.
- Weltanschauung diterjemahkan menjadi ‘pandangan dunia’.
i. Imbuhan (awalan dan atau akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya. Misalnya: memublikasi, menyosialisasikan, mengoordinasi, memproduksi, mengklasifikasi, pemprograman, menetralkan.
j. Awalan dan akhiran pada gabungan kata ditulis serangkai. Misalnya: dilipatgandakan, mengggarisbawahi, mempertanggungjawabkan
k. Gabungan kata yang salah satu unsurnya hanya dipakai sebagai kombinasi ditulis serangkai, tetapi tidak untuk gabungan kata yang bukan kombinasi. Misalnya: antarnegara, elektromagnetik, mancanegara, pascapanen, semikonduktor, nonkolaborasi, terima kasih, tanggung jawab, budi daya
l. Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Misalnya: di dalam, di mana, ke mana, di antaranya, di samping itu, dari mana, dari siapa
m. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak diikuti tanda titik. Misalnya: Cu (kuprum), kVA (kilovolt ampere), l (liter), kg (kilogram, Rp (rupiah).
n. Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah sehingga bilangan yang tidak dapat dinyatakan dengan satu atau dua kata tidak terdapat pada awal kalimat. Misalnya:
- Empat puluh lima persen siswa kurang aktif dalam diskusi.
- Ada 45% siswa yang tidak aktif selama pembelajaran Biologi.
o. Akronim bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil. Misalnya: pemilu (pemilihan umum).
p. Penulisan kata serapan disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia. Misalnya : praktik (bukan praktek), objek (bukan obyek), subjek (bukan subyek), survai (bukan survei), analisis (bukan analisa).
9. Penulisan Judul Bab, Subbab, dan Anak Subbab
a. Judul Bab
Judul bab diketik dengan huruf besar (kapital) pada halaman baru dengan jarak 4 cm dari tepi atas kertas, bold, dan diletakkan di tengah.
b. Judul Subbab
Huruf pertama setiap kata, kecuali kata tugas, ditulis dengan huruf kapital, bold, dan diletakkan di tengah.
c. Judul Anak Subbab
Huruf pertama setiap kata, kecuali kata tugas, ditulis dengan huruf kapital, bold, dan diletakkan di tepi kiri.
d. Jika ada tingkatan judul yang lebih rendah, huruf pertama, kecuali kata tugas, ditulis dengan huruf besar, bold, dan diletakkan di tepi kiri.
e. Jika ada tingkatan yang lebih rendah lagi, huruf pertama ditulis dengan huruf besar, bold, dan diletakkan di tepi kiri.

Contoh penempatan judul bab, subbab, dan anak subbab:

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
............................................................................................................
............................................................................................

A. Pembelajaran Membaca di SMP
............................................................................................................
....................................................................................................................

1. Jenis Kegiatan Membaca di SMP
.................................................................................................
...............................................................................................................
a. Membaca Tak Bersuara ...........................................................................................
.................................................................................................

1) Membaca Intensif .............................................................................................. ..............................................................................................





B. Penulisan Sumber Kutipan

1. Batasan Kutipan
Kutipan adalah salinan suatu ide/konsep/temuan orang ke dalam karya tulis kita. Membuat kutipan bukanlah hal yang salah, bahkan seharusnya dilakukan dalam penulisan karya ilmiah. Akan tetapi, kesan bahwa kajian teori hanya berupa kumpulan kutipan harus dihindari. Untuk itu, kutipan-kutipan yang dibuat harus berselang-seling dengan interpretasi dan argumentasi dari penulis. Dengan demikian, tampak bahwa penulis memiliki pendapat atau pandangan tertentu terhadap apa yang dikutip, dalam kaitannya dengan masalah yang diteliti.
Informasi lengkap tentang sumber kutipan dituliskan dalam sebuah daftar yang disebut Daftar Rujukan atau Daftar Pustaka. Format penulisan kutipan harus sama dengan format yang dipakai pada penulisan daftar pustaka. Oleh karena itu, jika penulisan kutipan menggunakan sistem American Psychological Association (APA), yang biasa disebut sistem author-date ‘pengarang-tahun’, penulisan daftar pustaka juga harus menggunakan sistem tersebut

2. Jenis Kutipan
a. Kutipan tidak langsung
Kutipan tidak langsung adalah salinan dari ide/konsep/temuan orang lain yang disampaikan dengan kata-kata penulis sendiri. Sumber yang dikutip tidak langsung misalnya pendapat pakar atau temuan hasil penelitian yang memungkinkan untuk diambil inti sarinya.
b. Kutipan langsung
Kutipan langsung adalah salinan ide/konsep/temuan orang lain persis kata per kata, termasuk tanda bacanya seperti teks aslinya. Sumber yang dikutip misalnya pendapat pakar atau temuan peneliti yang disalin kata per kata karena penulis khawatir salah dalam menginterpretasikan, bagian teks karya sastra, rumus, bagian teks kitab suci, dan dokumen resmi negara seperti pasal dan ayat dalam undang-undang.
3. Tata Cara Penulisan Sumber Kutipan dengan Sistem APA
a. Penulisan Kutipan Tidak Langsung
Pada sistem APA, kutipan tidak langsung dituliskan dalam kalimat/teks dengan mencantumkan nama pengarang dan tahun penerbitan, tanpa menuliskan halaman karya yang dikutip. Contoh penulisannya seperti di bawah ini.

1) Nama penulis disebutkan dalam kalimat

Pembelajaran yang terprogram dan dirancang dengan baik tentu dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Berkaitan dengan pengertian hasil belajar, Sudiyarto memberikan batasan sebagai tingkat penguasaan yang dicapai oleh pelajar setelah mengikuti program pembelajaran (2004).


2) Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat

Pendidikan karakter terbukti memiliki kontribusi besar terhadap kualitas luaran pendidikan. Hal itu dapat dikaitkan dengan salah satu temuan penelitian bahwa siswa yang mendapat program pendidikan karakter lebih cepat mendapat tempat magang daripada siswa yang tidak mengikutinya (Hollingshead, 2009).


b. Penulisan Kutipan Langsung
Kutipan langsung pada sistem APA ditulis dengan menyebutkan nama pengarang, tahun terbit, dan halaman kalimat/teks yang dikutip. Kutipan langsung dibedakan atas dua jenis, yaitu kutipan langsung pendek dan kutipan langsung panjang.

1) Kutipan langsung pendek
Kutipan langsung pendek adalah kalimat yang dikutip kurang atau sama dengan 40 kata (≤ 4 baris). Kutipan langsung pendek dituliskan dalam teks dengan memberi tanda petik/kutip di awal dan akhir kutipan. Contoh penulisannya seperti di bawah ini.

a) Nama penulis disebutkan dalam kalimat

Mengenai penyebab kesulitan siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika, Budiyono (2004) berpendapat, “Langkah pertama dalam penyelesaian soal cerita adalah menuliskan kalimat matematika dan siswa sering melakukan kesalahan pada langkah ini karena tidak memahami maksud soal” (hlm. 131).

Atau

Mengenai penyebab kesulitan siswa dalam mengerjakan soal cerita matematika, Budiyono berpendapat, “Langkah pertama dalam penyelesaian soal cerita adalah menuliskan kalimat matematika dan siswa sering melakukan kesalahan pada langkah ini karena tidak memahami maksud soal” (2004: 131).


b) Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat

Salah satu komponen penting dalam aktivitas belajar adalah tujuan. Hal ini dapat dikaitkan dengan kesimpulan seorang peneliti yang menyatakan, ”Aktivitas atau kegiatan yang dilakukan oleh individu selalu berorientasi pada tujuan sehingga individu termotivasi beraktivitas apabila ada tujuan jelas yang menuntunnya untuk bertindak” (Siskandar, 2009: 184). Oleh karena itu, dalam aktivitas membaca, tujuan membaca harus dimiliki supaya pembaca dapat mengatur porsi perhatiannya terhadap bagian tertentu dalam bacaan.
2) Kutipan langsung panjang
Kutipan langsung panjang adalah kalimat yang dikutip lebih dari 40 kata (> 4 baris). Kutipan langsung panjang ditulis dalam paragraf tersendiri, dengan jarak 5 ketuk/spasi dari margin kiri, dan jarak antarbaris 1 spasi. Teks yang dikutip tidak perlu diberi tanda petik pada pembuka dan penutupnya. Contoh penulisannya sebagai berikut ini.

a) Nama penulis disebutkan dalam kalimat

Agar pembelajaran bahasa Inggris mencapai tingkat komunikatif, Waluyo, Kunardi, Sujoko, dan Nurkamto (2004) menyatakan:
Dalam kaitannya dengan kinerja guru dan siswa di dalam kelas, disarankan agar jumlah siswa dalam setiap ruang kelas bahasa Inggris tidak terlalu banyak, yaitu hanya antara 20 hingga 25 siswa. Hal ini penting agar setiap siswa memperoleh giliran melakukan tugas dan menerima balikan yang memadai dari guru. Di samping itu, kelas yang kecil memudahkan guru mengelola kelas, khususnya dalam mengontrol perilaku berbahasa siswa (hlm. 96).


b) Nama penulis tidak disebutkan dalam kalimat

Seorang pakar pendidikan secara rinci merumuskan pengertian minat dalam tiga batasan sebagai berikut:
Pertama, sebagai suatu sikap yang menetap yang mengikat perhatian individu ke arah objek-objek tertentu secara selektif; kedua perasaan yang berarti bagi individu terhadap kegiatan, pekerjaan atau objek-objek yang dihadapi oleh setiap individu; dan ketiga kesiapan individu yang mengatur atau mengendalikan perilaku dalam arah tujuan tertentu (Chapin, 2000: 255).
4. Penulisan Nama Penulis dalam Sumber Kutipan

a. Penulisan Nama Penulis Berdasarkan Negara
Berdasarkan negaranya, nama penulis dalam sumber kutipan dituliskan dengan tata cara seperti yang termuat pada tabel 1.

Tabel 1 Tata Cata Penulisan Nama Penulis Berdasarkan Negara
Nama Penulis Berdasarkan Negara Nama Penulis Penulisan dalam Sumber Kutipan
Nama penulis barat Constantine J. Alexopoulos Alexopoulos
Nama Indonesia diikuti nama keluarga Andi Hakim Nasoetion
Agustin Widya Gunawan Nasoetion
Gunawan
Nama Indonesia diikuti nama suami Yayah Koswara Koswara
Nama Indonesia yang terdiri atas satu kata Sajidan
Sugiyanto Sajidan
Sugiyanto
Nama Indonesia yang lebih dari satu kata Amir Fuady
Muhammad Furqon Hidayatullah Fuady
Hidayatullah
Nama Jepang dan Korea Hiroko Yakamoto
Taka-Yoshi Makino Yakamoto
Makino
Nama Belanda dengan de, van, vanden, vander, serta von pada nama Jerman Kees de Vries
Guus vander Haar De Vries
Vander Haar









b. Penulisan Nama Penulis Berdasarkan Jumlahnya
Berdasarkan jumlahnya, nama penulis dalam sumber kutipan dituliskan dengan tata cara seperti yang termuat pada tabel 2.

Tabel 2 Tata Cara Penulisan Nama Penulis Berdasarkan Jumlahnya

Jumlah Penulis Cara Penulisan Sumber Kutipan
Satu penulis Smith (2007) atau (Smith, 2007)
Dua penulis
Kutipan pertama dan berikutnya Smith dan Thomas, (2008) atau
(Smith & Thomas, 2008)
Ngatoilah dan Harmini (2010) atau
(Ngatoilah & Harmini, 2010)
Tiga/lima penulis
Kutipan pertama




Kutipan berikutnya
Smith, Thomas, dan Jones (2010) atau
(Smith, Thomas & Jones, 2010)
Budiati, Setyawan, dan Yamin. (2009) atau (Budiati, Setyawan & Yamin, 2009)

Smith, et al. (2010) atau (Smith, et al., 2010)
Budiati, dkk. (2009) atau (Budiati, dkk., 2009)
Enam/lebih penulis
Kutipan pertama


Kutipan berikutnya
Smith, et al. (2009) atau (Smith, et al., 2009)
Sanusi, dkk. (2010) atau (Sanusi, dkk., 2010)

Smith, et al. (2009) atau (Smith, et al., 2009)
Sanusi, dkk. (2010) atau (Sanusi, dkk., 2010)
Lembaga/organisasi
Kutipan pertama


Kutipan berikutnya
Program for International Student Assessment (PISA, 2009)
Kementrian Pendidikan Nasional (Kemdiknas, 2005)

PISA (2009) atau (PISA, 2009)
Kemdiknas (2005) atau (Kemdiknas, 2005)

c. Pengutipan dari Sumber Kedua
Dalam menulis karya ilmiah, sebaiknya pustaka yang dikutip merupakan sumber pertama atau sumber asli. Akan tetapi, kadang-kadang hal itu sulit dilakukan karena buku aslinya berbahasa asing atau sulit diperoleh. Oleh karenanya, sumber kedua dapat digunakan dan penulisan sumber kutipan dengan menyebutkan penulis asli, sedangkan pada daftar pustaka dituliskan identitas sumber kedua. Contoh:

1) Kutipan :

Hal tersebut sesuai dengan simpulan Keuss dan Sloth (2005) bahwa hambatan utama dalam implementasi pendidikan karakter adalah para guru tidak pernah mengikuti pendidikan karakter sehingga siswa dengan mudah dapat mengidentifikasi perilaku guru yang tidak sinkron (Hollingshead, 2009: 171).
Atau

Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Hollingshead (mengutip simpulan Keuss dan Sloth, 2005) bahwa hambatan utama dalam implementasi pendidikan karakter adalah para guru tidak pernah mengikuti pendidikan karakter sehingga siswa dengan mudah dapat mengidentifikasi perilaku guru yang tidak sinkron (2009: 171).

2) Daftar pustaka :

Hollingshead, B. (2009). The Concerns-Based Adoption Model: A Framework for Examining Implementation of a Character Education Program. NASSP Bulletin, 93: 166-184.
d. Mengutip dari beberapa karya penulis yang berbeda dalam satu kalimat (kutipan diambil dari sumber yang berbeda)
Sumber-sumber yang berbeda bisa dikutip dalam satu untuk mendukung sebuah pendapat atau temuan. Penyebutannya dilakukan berdasarkan urutan alfabet dan penulisan setiap sumber dipisahkan dengan tanda titik koma. Contoh:

Jamarah dan Aswan (2005); Ridhani (2004); Susanti (2005); serta Zubaidi dan Mawarni (2010) memberikan batasan hasil belajar sebagai perubahan perilaku dan pribadi seseorang setelah proses pembelajaran berlangsung

Atau

Pakar pendidikan yang lain memberikan batasan hasil belajar sebagai perubahan perilaku dan pribadi seseorang setelah proses pembelajaran berlangsung (Jamarah & Aswan, 2005; Ridhani, 2004; Susanti, 2005; Zubaidi & Mawarni, 2010)


e. Karya dengan nama belakang penulis yang sama
Jika mengutip dari karya dengan nama belakang penulis yang sama dengan kutipan sebelumnya, nama depan penulis perlu dicantumkan pada kutipan. Contoh:
Tarigan, J. (2004) menyatakan bahwa keterampilan menulis (produktif) dipengaruhi oleh keterampilan membaca (reseptif). Hal tersebut relevan dengan simpulan Tarigan, H.G. (2005) bahwa pola kalimat yang ditulis siswa merupakan refleksi dari hasil membacanya.
Atau

Tarigan, J. (2004) dan Tarigan, H.G. (2005) menyatakan bahwa ada korelasi positif antara kemampuan membaca dan menulis.

f. Tidak ada nama penulis
Jika tidak ada nama penulis, dalam sumber kutipan dapat dituliskan 1 atau 2 kata pertama dari judul dan tahun. Kutipan dari artikel atau bab, judul ditulis dalam huruf tegak dan diberi tanda petik. Kutipan dari buku, brosur, laporan atau terbitan berkala (majalah/surat kabar), judul ditulis dalam huruf miring. Contoh:
Soal cerita adalah wacana dengan bahasa yang mengandung simbol untuk menyampaikan masalah dan pemecahannya menggunakan konsep matematika (”Studi Kesulitan,” 2004).

Untuk bidang Matematika, siswa Indonesia berada pada peringkat 36 dari 48 negara atau di bawah rata-rata internasional (Laporan TIMMS, 2009).

Jika tidak ada nama penulis, dalam sumber kutipan juga bisa disebutkan dengan menggunakan kata Anonim yang diikuti tanda koma dan tahun, contoh:

Hal itu sangat beralasan mengingat pada bagian tertentu, bahasa yang digunakan dalam soal cerita bukanlah “bahasa normal” atau bahasa yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari (Anonim, 2010).

5. Memotong kutipan
Jika kutipan langsung tidak disalin satu kalimat secara utuh, penulisan harus diberi tiga titik. Contoh:

Saka (2010) menyatakan, “Kerja sama dalam kelompok dan antarkelompok dapat meningkatkan prestasi siswa…”(hlm. 41).
Atau
Pengertian trianggulasi metode adalah penggunaan berbagai metode untuk data yang sama seperti yang dijelaskan Sutopo, “…dengan teknik pengumpulan data yang berbeda pada sumber yang sama tersebut, peneliti bisa menarik simpulan ” (hlm. 95).
6. Mengutip dari Website
Pada dasarnya mengutip dari website atau sumber elektronik sama dengan mengutip dari sumber tercetak. Yang dicantumkan adalah nama penulis, tahun penerbitan, nomor halaman (untuk kutipan langsung) atau jika tidak ada nomor halaman, sebutkan nomor bab, nomor gambar, tabel atau paragraf. Jadi, alamat website tidak perlu dituliskan dalam sumber kutipan. Alamat website dan informasi lain dituliskan pada Daftar Pustaka.
Contoh:

a. Kutipan :
Pendekatan berbeda dengan metode pembelajaran. Sebagaimana dinyatakan Sudrajat (2008) bahwa, “Pendekatan adalah titik tolak atau sudut pandang terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya sangat umum, yang di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode dengan cakupan teoretis tertentu” (2).

Atau

Pendekatan pembelajaran menurut Sudrajat (2008) adalah sudut pandang terhadap proses pembelajaran yang bersifat sangat umum, yang mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari penerapan metode pembelajaran tertentu.


b. Daftar pustaka :

Sudrajat, A. (2008). Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Tekhnik, dan Model Pembelajaran. Diperoleh 25 Mei 2011 dari http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/
C. Penulisan Daftar Pustaka

Sebagaimana telah dijelaskan pada bagian awal, istilah yang digunakan dalam buku pedoman ini adalah DAFTAR PUSTAKA, bukan DAFTAR RUJUKAN. Oleh karena itu, di dalamnya tercakup informasi tentang bahan pustaka yang digunakan dalam penelitian dan penulisan skripsi atau tidak hanya meliputi bahan pustaka yang terdapat dalam tubuh skripsi, tetapi juga yang menjadi bahan bacaan.
Urutan pustaka dalam daftar pustaka didasarkan pada urutan abjad dari huruf pertama nama penulis. Identitas setiap bahan pustaka harus dinyatakan dengan lengkap dan benar agar memudahkan pembaca menelusuri kembali. Oleh karena itu, bahan pustaka hendaknya dipilih yang lengkap identitasnya. Identitas pustaka yang salah atau tidak lengkap tidak akan banyak gunanya dan secara tidak langsung menunjukkan kualitas penulisnya.

1. Tata Cara Penulisan Nama Penulis
Untuk tujuan konsistensi dengan sistem APA dan keseragaman, penulisan nama penulis pustaka diatur seperti pada tabel 3.

Tabel 3 Tata Cara Penulisan Nama Penulis dalam Daftar Pustaka
Nama Penulis Berdasarkan Negara Nama Penulis Penulisan pada Daftar Pustaka
Nama penulis barat Constantine J. Alexopoulos Alexopoulos, C.J.
Nama Indonesia diikuti nama keluarga Andi Hakim Nasoetion
Agustin Widya Gunawan Nasoetion, A.H.
Gunawan, A.W.
Nama Indonesia diikuti nama suami Yayah Koswara Koswara, Y.
Nama Indonesia terdiri atas satu kata Sajidan
Sugiyanto Sajidan
Sugiyanto
Nama Indonesia terdiri atas lebih dari satu kata Amir Fuady
Muhammad Furqon Hidayatullah Fuady, A.
Hidayatullah, M.F.
Nama Jepang dan Korea Hiroko Yakamoto Yakamoto, H.
Nama Belanda dengan kata-kata de,van,vanden, vander, dan von pada nama Jerman Kees de Vries
Guus vander Haar De Vries, K.
Vander Haar, G.
Nama-nama penulis dicantumkan dalam identitas pustaka dengan menuliskan nama keluarga atau nama belakang yang diikuti inisial (singkatan) nama kecil atau nama depan (lihat tabel 3). Jika jumlah penulisnya tujuh atau lebih, yang ditulis hanya sampai penulis keenam, sedangkan selebihnya diwakili dengan et al. atau dkk. Tanda koma digunakan untuk memisahkan nama keluarga/nama belakang dan inisial dan memisahkan nama antarpenulis. Tanda impresan (&) digunakan untuk memisahkan antarnama jika ada dua penulis dan sebelum nama terakhir jika ada lebih dari dua penulis.
Contoh:
Pustaka dengan satu penulis
Suryabrata, S. (2006). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Pustaka dengan dua penulis
Chaer, A. & Agustina, L. (2004). Sosiolinguistik: Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta

Pustaka dengan empat penulis
Waluyo, H.J., Kunardi, Sujoko, & Nurkamto, J. (2004). Kemampuan Guru Mengimplementasikan Pendekatan Komunikatif dalam Pengajaran Bahasa Inggris di SMA dan SMK Kota Surakarta. Paedagogia: Jurnal Penelitian Pendidikan, 7 (2) 87 – 98.

Pustaka dengan enam penulis
Capps, R., Fix, M., Murray, J., Ost, J., Passel, J., & Herwantoro, S. (2005). The New Demography of America’s Schools: Immigration and the No Child Left Behind Act. Washington, DC: Urban Institute.

Pustaka dengan lebih dari enam penulis
Abedi, J., Plummer, J. R., Albus, D., Thurlow, M., Liu, K., Bielinski, J. et al. (2005). Reading Test Performance of English-language Learners Using an English Dictionary. The Journal of Educational Research, 98, 245-256.





Pustaka dengan nama lembaga sebagai penulis
Nama lembaga ditulis paling depan, diikuti tahun, judul pustaka yang dicetak miring, tempat penerbitan, dan nama penerbit atau lembaga yang bertanggung jawab atas pustaka tersebut.
Contoh:

Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum, Kementerian Pendidikan Nasional. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa. Jakarta : Kementerian Pendidikan Nasional.

Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia: Edisi Keempat. Jakarta: Balai Pustaka

Pustaka dengan penulis sebagai editor
Jika penulis sebagai editor, di belakang namanya diberi tulisan (Ed.) jika ada satu editor. Jika editor lebih dari satu di belakang nama diberi tulisan (Ed.) untuk penulis Indonesia dan (Eds.) untuk penulis asing (berbahasa Inggris), di antara nama penulis dan tahun penerbitan.
Contoh:

Widarti, P. (Ed). (2005). Menuju Budaya Menulis: Bunga Rampai dalam Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia XXVII. Yogyakarta: Tiara Wacana.

McMillan, J.H. (Ed.). (2007). Formative Classroom Assessment: Theory into Practice. New York: Teachers College Press.

Ismawati, E., Setiyadi, P., Pranawa, E., & Santosa G.B. (Ed.). (2010). Optimalisasi Pemanfaatan Potensi Bahasa dalam Pembelajaran Bahasa, Sastra, dan Kebudayaan Indonesia. Proceeding Seminar Nasional Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia (PIBSI) XXXII. Yogyakarta: Kepel Pres

Reigeluth, C.M. & Carr-Chellman, A.A. (Eds.). (2009). Instructional-Design Theories and Models Volume III: Building a Common Knowledge Base. New York: Routledge.


Pustaka tanpa nama penulis
Jika nama penulis atau nama editor tidak terdapat dalam identitas pustaka, letakkan judul pustaka pada posisi penulis sebelum tahun publikasi. Peletakan urutan pustaka pada daftar pustaka mengacu pada huruf pertama dalam judul.
Contoh:
Nonton Wayang dari Berbagai Pakeliran. (2004). Yogyakarta: PT BP Kedaulatan Rakyat.

Jika pustaka tersebut berupa artikel dari surat kabar, nama surat kabar digunakan pada posisi penulis.
Contoh:
KOMPAS. (2011, 15 Oktober). Penuntasan Buta Aksara melalui Keterampilan, hlm. 12.

Beberapa pustaka dengan penulis dan tahun yang sama
Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b, dan seterusnya. Urutan penempatanya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku.
Contoh:
Abedi, J., Courtney, M., & Leon, S. (2003a). Effectiveness and Validity of Accommodations for English Language Learners in Large-scale Assessments (CSE Technical Report 608). Los Angeles: National Center for Research on Evaluation, Standards, and Student Testing.

Abedi, J., Courtney, M., & Leon, S. (2003b). Research-supported Accommodation for English Language Learners in NAEP (CSE Technical Report 586). Los Angeles: National Center for Research on Evaluation, Standards, and Student Testing.

Abedi, J., Courtney, M., & Leon, S. (2003c). Accommodations for Students with Limited English Proficiency in the National Assessment of Educational Progress. Applied Measurement in Education, 17, 371–392.


2. Penulisan Unsur-unsur Identitas Pustaka
Secara umum, unsur-unsur dalam identitas suatu pustaka meliputi nama penulis, tahun publikasi, judul pustaka, tempat terbit, dan nama penerbit. Informasi ini harus tepat ejaannya dan disalin dengan benar sesuai sumber aslinya. Apabila buku sumber merupakan majalah, maka perlu ditambah volume, nomor, dan halamannya. Nama Indonesia ditulis tanpa gelar, sedangkan nama asing ditulis dengan urutan keluarga, nama pertama, dan nama kedua. Pemisahan antara nama pengarang, tahun, judul, dan kota penerbit adalah dengan tanda baca titik (.), sedangkan antara kota penerbit dan nama penerbit dengan tanda titik dua (:).
Unsur dan tata cara penulisan bahan pustaka secara spesifik adalah sebagai berikut ini.
a. Pustaka Terbitan berkala

POLA:
Penulis A, A., Penulis B, B., & Penulis C, C.(Tahun). Judul Artikel. Judul Pustaka, xx, xx – xx

Pustaka berkala berupa artikel jurnal
Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun. Judul artikel yang ditulis dengan cetak biasa dengan huruf besar pada setiap awal kata, dan tanpa tanda kutip. Nama jurnal ditulis dengan cetak miring dan huruf awal setiap katanya ditulis dengan huruf kapital kecuali kata hubung. Bagian akhir berturut-turut ditulis tahun/volume ke berapa, nomor (dalam kurung), dan nomor halaman artikel tersebut.
Contoh:
Budiyono. (2004). Identifikasi Kesalahan Mengerjakan Soal Cerita dalam Pembelajaran Matematika Siswa Sekolah Dasar. Dwija Wacana, 5 (2), 129-140.

Siegel, M., Borasi, R., & Fonzi, J. (2008). Supporting Student’s Mathematical Inquiries throuhg Reading. Journal for Research in Mathematics Education, 29 (4), 378-413.


Pustaka berkala berupa artikel majalah
Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Judul artikel ditulis dengan cetak biasa dan huruf kapital pada setiap awal kata, kecuali kata hubung. Nama majalah/koran ditulis dengan huruf kapital setiap awal kata kecuali kata hubung dan dicetak miring. Nomor halaman disebut pada bagian akhir.
Contoh:
Mahendra, M. (2008). Sulawesi Laboratorium Geo-biodiversity Dunia. National Geographic Indonesia, 4 (12).

Taufik, A. (2009, 9-15 Februari). Bahasa: Mencari Habib Sejati. TEMPO, 3751, 64.

Pustaka berkala berupa artikel surat kabar
Pada umumnya artikel ilmiah populer atau artikel lain dalam surat kabar yang tertera nama penulisnya, nama penulis diletakkan paling depan, diikuti tahun, tanggal, bulan. Judul artikel ditulis dengan huruf tegak dan setiap huruf pada awal kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata tugas, sedangkan nama surat kabar ditulis dengan huruf miring. Nomor halaman dicantumkan pada bagian akhir.
Somantri, G.R. (2011, 15 Oktober). Menyoal Otonomi Perguruan Tinggi, KOMPAS, hlm. 7.

b. Pustaka bukan Terbitan Berkala

POLA:
Penulis A, A., Penulis B, B., & Penulis C, C. (Tahun). Judul Pustaka. Tempat terbit: Nama penerbit.

Pustaka berupa buku:
Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis dengan huruf miring dan huruf kapital pada awal setiap kata kecuali kata hubung (kata tugas). Tempat penerbitan dan nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:).
Contoh:
Hidayatullah, M.F. (2009). Guru Sejati: Membangun Insan Berkarakter Kuat dan Cerdas. Surakarta: Yuma Pustaka.

Bogdan, R.C. & Biklen, S.K. (2007). Qualitative Research for Education: An Introduction to Theories and Methods (Fifth Edition). Boston: Pearson Education Inc.

Pustaka berupa karya terjemahan
Nama penulis asli ditulis di depan diikuti tahun terbit pustaka terjemahan, judul terjemahan, nama penerjemah, tempat penerbit, dan nama penerbit terjemahan. Pada bagian akhir ditulis tahun terbit pustaka asli (ditempatkan dalam kurung) jika informasi tersebut tercantum dalam pustaka terjemahan.
Contoh:
Spradley, J.P. (2007). Metode Etnografi. Terj. M.Z. Elisabeth. Yogyakarta: PT Tiara Wacana. (Buku asli diterbitkan 1979)

Freire, P. & Illich, I. (2004). Menggunggat Pendidikan. Terj. Omi Intan Naomi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Pustaka dari artikel dalam buku kumpulan artikel (ada editornya).
Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel ditulis tanpa cetak miring dan diberi tanda kutip. Nama editor ditulis dengan urutan nama asli, diberi keterangan (Ed.) bila hanya satu editor dan (Eds.) bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulanya ditulis dengan huruf miring dan nomor halamanya dituliskan.
Contoh:
Gibbons, A.S., McConkie, Seo, K.K., & Miley, D.A.. (2009). Simulation Approach to Instruction. Dalam C.M. Reigeluth & A.A. Carr-Chellman (Eds.), Instructional-Design Theories and Models Volume III: Building a Common Knowledge Base. (hlm. 167-193). New York: Routledge.

Kridalaksana, H. & Sutami, H. (2005). Aksara dan Ejaan. Dalam Kushartanti, U. Yuwono, & M.R.M.T. Lauder (Ed). Pesona Bahasa: Langkah Awal Memahami Linguistik. (hlm. 65 – 87). Jakarta: PT Gramedia Pustaka Prima.

Pustaka berupa proceeding pertemuan atau simposium
Jika kumpulan artikel atau makalah yang disajikan dalam simposium seminar, penataran, lokakarya diterbitkan dan ada editornya, nama editor ditulis di depan diikuti tahun, judul proceeding (bila ada), dan nama pertemuan. Jika pustaka berupa artikel/makalah yang menjadi bagian proceeding, nama penulis diletakkan di bagian depan diikuti tahun, judul artikel/makalah, nama editor, judul pertemuan, dan nomor halaman. Pada bagian akhir ditulis tempat dan nama penerbit atau nama universitas penyelenggara pertemuan.
Contoh:
Sajidan, Sukarmin, & Sugiharto, B. (Ed.). (2011. Proceeding Seminar Nasional Internalisasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan Kompetensi Kerpibadian Pendidikan dan Peserta Didik. Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret.

Mubarok, A. (2011). Pendidikan Karakter dalam Membangun Peradaban Bangsa. Dalam Sajidan, Sukarmin, & B. Sugiharto (Ed.). Proceeding Seminar Nasional Internalisasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan Kompetensi Kerpibadian Pendidikan dan Peserta Didik, hlm. 1 – 9. Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret.

Pustaka berupa makalah dalam pertemuan ilmiah tidak dipublikasi
Nama penulis diletakkan paling depan diikuti tahun, judul makalah yang ditulis dengan huruf cetak miring, kemudian diikuti pernyataan ”Makalah disajikan pada....” nama pertemuan. Pada bagian akhir ditulis nama lembaga/organisasi penyelenggara, tempat, dan tanggal penyelenggraan.
Contoh:
Sumarwati. (2010). Unsur Linguistik dan Struktur Wacana: Berpengaruh terhadap Kompleksitas Soal Cerita Matematika? Makalah disajikan pada Pertemuan Ilmiah Bahasa dan Sastra Indonesia (PIBSI) XXXII, Universitas Widya Dharma Klaten, Yogyakarta, 23-24 November.

Pustaka berupa skripsi, tesis, disertasi, dan hasil penelitian yang tidak dipublikasi
Nama penulis diletakkan pada bagian depan diikuti tahun, judul pustaka yang dicetak miring, pernyataan ”Skripsi/Tesis/Disertasi/Laporan penelitian tidak dipublikasikan”. Pada bagian akhir ditulis nama perguruan tinggi dan nama kota.
Contoh:
Sugiharti, A. (2011). Penerapan Diskusi Kelompok dengan Talking Stick untuk Meningkatkan Aktivitas Oral dan Kemandirian Belajar Biologi Siswa Kelas X-J SMA Negeri 1 Kartasura. Skripsi tidak dipublikasikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Pustaka berupa kumpulan abstrak skripsi, tesis, disertasi, dan hasil penelitian yang dipublikasi
Nama penulis diletakkan paling depan diikuti tahun dan judul abstrak (cetak tegak) yang tiap huruf awal kata ditulis dengan huruf kapital, kecuali kata tugas. Selanjutnya, ditulis judul kumpulan abstrak, nama lembaga/universitas, volume, nomor kumpulan abstrak (dalam kurung), dan nomor halaman.
Contoh:
Sumardiningsih, S., Mulyani, E., & Supardi. (2011). Pengembangan Model Pengintegrasian Pendidikan Karakter dan Pendidikan Kewirausahaan dalam Pembelajharan di SMK Daerah Istimewa Yogyakarta. Kumpulan Abstrak Hasil Penelitian Universitas Negeri Yogyakarta Tahun 2009-2010, Hlm. 7. LPPM UNY.

c. Pustaka Terbitan Berkala dari Internet

POLA:
Penulis A, A., Penulis B, B., & Penulis C,B. (Tahun). Judul Artikel. Nama Terbitan Berkala, xx, xx- xx. Diperoleh tanggal, bulan, tahun, dari sumber online.

Pustaka Berupa Artikel Jurnal Online
Akhir-akhir ini, selain versi hardcopy, sebagian artikel jurnal dapat diperoleh melalui publikasi online. Untuk itu, nama penulis diletakkan paling depan diikuti tahun, judul artikel, pernyataan ”(Versi elektronik)”, nama jurnal, volume, nomor berkala (dalam kurung), dan nomor halaman. Pada bagian akhir ditambahkan tanggal diakses dan alamat web (cetak hitam dan tanpa garis bawah).
Contoh:
Utami, S. (2010). Konteks, Acuan, dan Pasrtisipan Disfemisme pada Ujaran Siswa SMP Negeri 3 Ungaran (Versi elektronik). Jurnal Penelitian Humaniora, 11 (1), 1-17. Diperoleh 26 Maret 2011, dari http://docs.ums.ac.id/1718/1/1.

Reardon, S.F. & Galindo, C. (2009). The Hispanic-White Achievement Gap in Math and Reading in the Elementary Grades. American Educational Research Journal, 46 (3), 853 – 891. Diperoleh 13 April 2011, dari http://aerj.aera.net.

Jika jurnal tidak diterbitkan dalam versi hardcopy, pernyataan ”(Versi elektronik)” tidak perlu dituliskan.
Contoh :
Fredrickson, B.L. (2000, 7 Maret). Cultivating Positive Emotions to Optimize Health and Well-being. Prevention & Treatment, 3, Artikel 0001a. Diperoleh 25 November 2000, dari http://jaournals. apa.org/prevention/volume3/pre0030001a.html

Pustaka Berupa Artikel Surat Kabar Online
Jika pustaka berupa artikel dan ada nama penulisnya, nama penulis diletakkan paling depan diikuti tahun dan tanggal terbit, judul artikel, nama surat kabar (cetak miring), tanggal diakses, dan alamat web. Jika artikel tidak ada nama penulis, nama surat kabar diletakkan paling depan.
Contoh:
Rizal, S. (2011, 4 Desember). Nasib Profesor dan Program Doktor di Indonesia. KOMPAS. Diperoleh 4 Desember 2011, dari http:// digital.kompas.com

TEMPO Interaktif. (2011, 17 Oktober). Belajar Mendongeng bagi Calon Guru. Diperoleh 18 Oktober 2011, dari http://www.tempointeraktif. com/hg/pendidikan/2011/10/17/brk, 20111017-361691,id.html.

d. Pustaka bukan berupa terbitan berkala online

POLA :
Penulis A, A., Penulis B, B., & Penulis C, C.(Tahun). Judul Pustaka. Diperoleh tanggal, bulan, tahun, dari sumber internet.


Contoh:
Sudrajat, A. (2008). Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Tekhnik, dan Model Pembelajaran. Diperoleh 25 Mei 2011, dari http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/09/12/pendekatan-strategi-metode-teknik-dan-model-pembelajaran/

Jika pustaka dari internet tidak terdapat nama penulisnya, judul pustaka diletakkan pada posisi penulis sebelum tahun.
Contoh:
Todler Teachers’ Use of Teaching Pyramid Practices. (2011). Diperoleh 13 April 2011, dari http://www.sagepub.com/journals/edu.permissions




BAB V
PROSEDUR UJIAN

A. Permohonan Ujian
Mahasiswa mangajukan permohonan kepada Program Studi/BKK dengan syarat:
1. Skripsi telah selesai dan disetujui serta ditandatangani oleh semua pembimbing.
2. Telah lulus semua mata kuliah yang wajib ditempuh, diketahui oleh PA (dibuktikan dengan transkip sementara yang sah).
3. Mengisi formulir permohonan ujian (disediakan oleh pengajaran).
4. Ketua Program Studi/BKK bersama Ketua Jurusan menetapkan Tim Penguji, waktu ujian, dan mengundang Tim Penguji untuk melaksanakan ujian, dan tindasan disampaikan kepada Pembantu Dekan I dan Tim Skripsi.
5. Menyerahkan naskah skripsi kepada Tim Penguji satu minggu sebelum tanggal ujian sejumlah 4 eksemplar dalam keadaan belum dijilid tetapi tersusun rapi dan dijepit dalam stofmap, untuk:
a. Ketua
b. Sekretaris
c. Anggota I
d. Anggota II

B. Pelaksanaan Ujian
Mekanisme administrasi dan pengaturan penyelenggaraan ujian dilakukan oleh Program.
1. Ujian skripsi dapat dilaksanakan secara terbuka atau tertutup.
2. Jika ujian dilaksanakan secara terbuka, maka sebelum ujian dimulai mahasiswa yang akan ujian menyerahkan daftar peserta yang akan hadir dalam ujian tersebut maksimal lima orang.
3. Tim Penguji mengenakan Pakaian Sipil Harian (PSH), atau pakaian lain berdasi. Mahasiswa mengenakan pakaian atas putih berdasi dan bawahan warna gelap.
4. Tim Penguji Skripsi terdiri atas: (1) Ketua yaitu Pimpinan Jurusan, (2) Sekretaris yaitu Pimpinan Program Studi/BKK atau ahli (metodologi), (3) Anggota I yaitu Pembimbing I, dan (4) Anggota II yaitu Pembimbing II.
5. Ujian dibuka oleh Ketua. Lama ujian maksimal dua jam, dengan pembagian waktu untuk setiap penguji diatur oleh Ketua Tim Penguji.
6. Mahasiswa mengemukakan pokok-pokok isi skripsi maksimal 15 menit.
7. Setiap penguji mengajukan pertanyaan dan atau saran perbaikan.
8. Waktu ujian diskors.
9. Tim penguji mengadakan rapat untuk menetapkan hasil evaluasi dan predikat kelulusan.
10. Pengumuman hasil ujian dilakukan di hadapan Tim Penguji oleh Ketua dan diakhiri penutup oleh Ketua.

C. Penilaian
Berkaitan dengan penilaian ujian skripsi, diatur sebagai berikut:
1. Unsur-unsur yang dinilai meliputi 9 macam, masing-masing diberi bobot tersendiri disebutkan dalam lampiran.
2. Penilaian digunakan standar 5 (0 s.d. 4). Jika menggunakan nilai pecahan, maka digunakan satu angka di belakang koma.
3. Format penilaian terlampir.
4. Hasil ujian dinyatakan dengan:
a. Lulus, tanpa revisi
b. Lulus, dengan revisi maksimal 3 bulan
c. Tidak lulus, tidak mengulang penelitian, harus direvisi, dan diuji lagi
d. Tidak lulus dan harus mengulang penelitiannya (berarti harus mengikuti prosedur dari awal). Contoh hasil ujian dapat dilihat pada lampiran.
5 Nilai skripsi diberikan oleh Program Studi/BKK kepada mahasiswa, setelah mahasiswa dinyatakan selesai melakukan revisinya.

D. Revisi
1. Revisi dilakukan oleh mahasiswa sesuai dengan kesalahan dan masukan yang diperoleh selama ujian.
2. Untuk penyelesaian revisi, mahasiswa harus berkonsultasi kepada semua penguji.
3. Setelah revisi selesai, naskah dijilid rapi sebanyak 5 eksemplar dengan sampul (cover) warna hitam, tulisan pada sampul berwarna kuning emas. Empat eksemplar skripsi masing-masing untuk Perpustakaan Fakultas, Perpustakaan Program Studi, Pembimbing I, Pembimbing II, dan satu eksemplar untuk mahasiswa sendiri.



DAFTAR PUSTAKA
Gunawan, A.W., Achmadi, S.S., dan Arianti, L. (2008). Pedoman Penyajian Karya Ilmiah (Edisi Kedua). Bogor: IPB Press.

Universitas Negeri Malang. (2007). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi, Tesis, Disertasi, Makalah, Laporan Penelitian (Edisi Keempat). Malang.

Sugiharti, A. (2011). Penerapan Diskusi kelompok disertai Talking Stick untuk Meningkatkan Aktivitas Oral dan Kemandirian Belajar Biologi Siswa Kelas X-J SMA Negeri 1 Kartasura. Skripsi Tidak Dipublikasikan. Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret.

American Psychological Association.(2006). Publication Manual of the American Psychological Association (5th ed.). Washington, DC

Sagor, R., (2000). Guiding School Improvement with Action Research. Alexandria, Virginia: Association for Supervision and Curriculum Development

Sutopo, H.B. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar Teori dan Terapannya dalam Penelitian (Edisi ke-2). Surakarta: UNS Pres.
















Lampiran 1: Contoh Halaman Sampul

PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK DISERTAI TALKING STICK
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS ORAL
DAN KEMANDIRIAN BELAJAR BIOLOGI
SISWA KELAS X-J SMA NEGERI 1 KARTASURA









SKRIPSI

Oleh:
ANI SUGIHARTI
K4305002


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2011







Lampiran 2: Contoh Halaman Pernyataan


PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN


Saya yang bertanda tangan di bawah ini

Nama : Ani Sugiharti
NIM : K4305002
Jurusan/Program Studi : PMIPA/Pendidikan Biologi

menyatakan bahwa skripsi saya berjudul ” PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK DISERTAI TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS ORAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-J SMA NEGERI 1 KARTASURA” ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, Juli 2011

Yang membuat pernyataan

Ani Sugiharti

Lampiran 3: Contoh Halaman Pengajuan

PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK DISERTAI TALKING STICK
UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS ORAL
DAN KEMANDIRIAN BELAJAR BIOLOGI
SISWA KELAS X-J SMA NEGERI 1 KARTASURA





Oleh:
ANI SUGIHARTI
K4305002



Skripsi
diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar
Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam



FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Juli 2011
Lampiran 4: Contoh Halaman Persetujuan

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.






Surakarta, Juni 2011



Pembimbing I, Pembimbing II,


Prof. Dr. rer.nat. H. Sajidan, M.Si. Dra. Hj. Sri Dwiastuti, M.Si.
NIP 196604151991031002 NIP 195406261981032001










Lampiran 5: Contoh Halaman Pengesahan

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Rabu
Tanggal : 13 Juli 2011


Tim Penguji Skripsi
Nama Terang Tanda Tangan
Ketua : Bowo Sugiharto, S.Pd, M.Pd. _______________
Sekretaris : Meti Indrowati, S.Si., M.Si. _______________
Anggota I : Prof. Dr.rer.nat. H. Sajidan, M.Si. _______________
Anggota II : Dra. Hj. Sri Dwiastuti, M.Si. _______________

Disahkan oleh
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Dekan,


Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.
NIP 196007271987021001

Lampiran 6: Contoh Halaman Motto


MOTTO


# Jalan yang mulus tidak akan melahirkan sopir yang andal
Langit yang terang tidak akan melahirkan pilot yang gesit
Dan, laut yang tenang tidak akan melahirkan pelaut yang tangguh
Maka, jadilah orang yang kuat dan cerdas dalam menghadapi hambatan
(Watik M.) #


# Pada saat sebuah pintu sukses tertutup,
pintu sukses yang lain akan segera terbuka.
Maka, jangalah terlampau lama terpaku di depan pintu yang tertutup
sehingga lupa melihat pintu sukses yang telah terbuka (Watik M.) #


# Kompromi bukanlah sesuatu untuk mencari kesamaan,
tetapi untuk menghargai segala perbedaan.
Kebersamaan bukan didasari oleh sifat yang sama,
melainkan dilandasi toleransi terhadap hal yang berbeda (Watik M.) #

# Jika kita saling bertukar uang satu lembar seribuan,
masing masing mendapat satu lembar seribuan
Jika kita saling bertukar satu pemikiran,
masing masing mendapat dua pemikiran (Watik M.) #









Lampiran 7: Contoh Halaman Persembahan



PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada-Mu, kupersembahkan karya ini untuk :

 ”Bapak dan Ibu”
Doamu yang tiada terputus, kerja keras tiada henti, pengorbanan yang tak terbatas dan kasih sayang tidak terbatas pula. Semuanya membuatku bangga memiliki kalian. Tiada kasih sayang yang seindah dan seabadi kasih sayangmu.

 “ Astri Astuti dan Burhan Assidiq”
Terima kasih karena senantiasa mendorong langkahku dengan perhatian dan semangat dan selalu ada di sampingku baik di saat kutegar berdiri maupun saat kujatuh dan terluka.

 ”Mbak Sri Nur, Ana Soraya, Dek Heliyah”
Terima kasih atas semangat, perjuangan dan kerjasamanya.








Lampiran 8 : Contoh Abstrak

ABSTRAK
Ani Sugiharti. PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK DISERTAI TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS ORAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-J SMA NEGERI 1 KARTASURA. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Juli 2011.
Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas oral dan kemandirian dalam pembelajaran Biologi pada siswa kelas X-J SMA Negeri 1 Kartasura dengan menerapkan diskusi kelompok disertai talking stick.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, dengan tiap siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas X-J SMA Negeri 1 Kartasura yang berjumlah 41 siswa. Sumber data berasal dari guru dan siswa. Teknik pengumpulan data adalah dengan observasi, wawancara, angket dan dokumentasi atau arsip. Validitas data menggunakan teknik triangulasi metode. Analisis data menggunakan teknik analisis statistik deskriptif komparatif dan analisis kritis. Prosedur penelitian adalah model spiral yang saling berkaitan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan diskusi kelompok disertai talking stick dapat meningkatkan aktivitas oral dan kemandirian siswa dari prasiklus ke siklus I dan dari siklus I ke siklus II. Proses pembelajaran pada prasiklus bersifat teacher-centered sehingga aktivitas oral dan kemandirian siswa rendah. Peningkatan terjadi pada siklus I. Aktivitas oral dan kemandirian siswa meningkat walaupun belum optimal. Pelaksanaan siklus II menyebabkan aktivitas oral menjadi baik dan kemandirian belajar siswa meningkat menjadi tinggi sehingga bisa mendukung suatu pembelajaran yang berkualitas.
Simpulan penelitian ini adalah penerapkan diskusi kelompok disertai talking stick meningkatkan aktivitas oral dan kemandirian siswa dalam pembelajaran Biologi siswa kelas X SMA Negeri 1 Kartasura.


Kata kunci: diskusi kelompok, talking stick, aktivitas oral, kemandirian belajar


Lampiran 9: Contoh Daftar Isi

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL i
HALAMAN PERNYATAAN ii
HALAMAN PENGAJUAN iii
HALAMAN PERSETUJUAN iv
HALAMAN PENGESAHAN v
HALAMAN ABSTRAK vi
HALAMAN MOTTO viii
HALAMAN PERSEMBAHAN ix
KATA PENGANTAR x
DAFTAR ISI xi
DAFTAR GAMBAR xiii
DAFTAR TABEL xiv
DAFTAR LAMPIRAN xv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah 1
B. Perumusan Masalah 3
C. Tujuan Penelitian 3
D. Manfaat Penelitian 4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka 5
B. Kerangka Pemikiran 12


BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 15
B. Bentuk dan Strategi Penelitian 15
C. Sumber Data 15
D. Teknik Pengumpulan Data . 16
E. Validitas Data . 17
F. Teknik Analisis Data 18
G. Prosedur Penelitian 19
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian 24
1. Pra Siklus 24
2. Siklus I 26
3. Siklus II 31
4. Antarsiklus 34
B. Pembahasan 36
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Kesimpulan 44
B. Implikasi 44
C. Saran 44

DAFTAR PUSTAKA 46
LAMPIRAN 50







Lampiran 10: Contoh Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
1 Hasil Observasi Aktivitas Oral Siswa Prasiklus 25
2 Hasil Observasi Kemandirian Belajar Siswa Prasiklus 25
3 Hasil Observasi Aktivitas Oral Siswa Siklus I 28
4 Hasil Observasi Kemandirian Belajar Siswa Siklus I 28
5 Hasil Angket Aktivitas Oral Siswa Siklus I 23
6 Hasil Angket Kemandirian Belajar Siswa Siklus I 23
7 Hasil Observasi Aktivitas Oral Siswa Siklus II 23
8 Hasil Observasi Kemandirian Belajar Siswa Siklus II 23
9 Hasil Angket Aktivitas Oral Siswa Siklus II 23
10 Hasil Angket Kemandirian Belajar Siswa Siklus II 23
















Lampiran 11: Contoh Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman
1 Skema Kerangka Pemikiran 14
2 Skema Triangulasi Metode 18
3 Komponen-komponen Analisis Data Model Interaktif ................... 19
4 Skema Prosedur Penelitian Tindakan Kelas 21
5 Diagram Hasil Observasi Aktivitas Oral 29
6 Diagram Hasil Observasi Kemandirian Belajar 30
7 Diagram Perbandingan Hasil Observasi Aktivitas Oral 35
8 Diagram Perbandingan Hasil Observasi Kemandirian Belajar.......... 36 35












Lampiran 12: Contoh Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Silabus Pembelajaran 50
2 Lembar Observasi Aktivitas Oral Siswa 57
3 Lembar Observasi Kemandirian Siswa 57
4 Pedoman Wawancara (Daftar Pertanyaan) 59
5 Lembar Observasi Keterlaksanaan Sintak (Guru) 61
6 Lembar Observasi Keterlaksanaan Sintak (Siswa) 63
7 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 72
8 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 72
9 Daftar Presensi Siklus I 75
10 Daftar Presensi Siklus II 77
11 Contoh Catatan Hasil Diskusi Siklus I 79
12 Contoh Catatan Hasil Diskusi Siklus II 80
13 Data Hasil Tes Biologi Siklus I 83
14 Data Hasil Tes Biologi Siklus II 89
15 Foto Pembelajaran pada Pratindakan 91
16 Foto Pembelajaran pada Siklus I 92
17 Foto Pembelajaran pada Siklus II 94
18 Surat Permohonan Izin Penyusunan Skripsi 96
19 Surat Keputusan Dekan FKIP tentang Izin Penyusunan Skripsi 97
20 Surat Permohonan Izin Observasi 98
21 Surat Permohonan Izin Penelitian 99

Lampiran 13: Contoh Kata Pengantar

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, yang memberi ilmu, inspirasi, dan kemuliaan. Atas kehendak-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ” PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK DISERTAI TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS ORAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-J SMA NEGERI 1 KARTASURA”.
Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.
3. Ketua Program Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
4. Prof. Dr. rer. nat. H. Sajidan, M.Si, selaku Pembimbing I, yang selalu memberikan motivasi dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Dra. Sri Dwiastuti, M.Si, selaku Pembimbing II yang selalu memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.
6. Kepala SMA Negeri 1 Kartasura, yang telah memberi kesempatan dan tempat guna pengambilan data dalam penelitian.
7. Inten Purwaningdyah, S.Pd, selaku Guru mata pelajaran Biologi SMA Negeri 1 Kartasura, yang telah memberi bimbingan dan bantuan dalam penelitian.
8. Para siswa SMA Negeri 1 Kartasura yang telah bersedia untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan penelitian ini.
9. Semua pihak yang turut membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karenaa keterbatasan penulis. Meskipun demikian, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.




Surakarta, Juli 2011


Penulis,












Lampiran 14 : Contoh Surat Izin Penelitian

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Jl. Ir. Sutami no. 36A, Kotak Pos 56 Surakarta 57126 Telp./Fax (0271) 648939 - 669124


Lampiran : 1 berkas Proposal Surakarta, Februari 2011
Hal : Permohonan Izin Penelitian/Uji Coba

Kepada : Yth. Dekan
c.q. Pembantu Dekan I
FKIP Universitas Sebelas Maret
di Surakarta

Dengan hormat,
Kami memberitahukan bahwa mahasiswa tersebut di bawah ini:
Nama : Ani Sugiharti
NIM : K4305002
Tempat/Tgl Lahir : Boyolali, 25 Agustus 1987
Tahun/Smt : VI/ 12
Alamat : Keringan Indah RT 11 RW 05, Karang Duren, Sawit, Boyolali

Dengan ini kami mengajukan permohonan kepada Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta untuk menyusun Skripsi dengan judul:
PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK DISERTAI TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS ORAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-J SMA NEGERI I KARTASURA
Kami lampirkan pula kerangka minimal Skripsi
Adapun konsultan/pembimbing kami mohonkan:
1. Prof.Dr.rer.nat. H. Sajidan, M.Si.
2. Dra. Hj. Sri Dwiastuti, M.Si
Atas terkabulnya permohonan ini kanli ucapkan terima kasih.
Persetujuan Konsultan,
1..................................
2.................................
Hormat Kami,

Ani Sugiharti

Mengetahui
Ketua Jurusan PMIPA, Ketua Prodi Pend. Biologi,


Dra. Hj. Kus Sri Martini, M.Si. Dra. Muzayyinah, M.Si.
NIP: 195001041975012001 NIP: 196404061991032001
Lampiran 15 : Contoh Surat Izin Menyusun Skripsi


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Jl. Ir. Sutami no. 36A, Kotak Pos 56 Surakarta 57126 Telp./Fax (0271) 648939 - 669124


SURAT KEPUTUSAN DEKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
Nomor: 314/H27.1.2/PP/2011

T E N T A N G
IZIN MENYUSUN SKRIPSI/MAKALAH

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret setelah menimbang pedoman menyusun Skripsi/Makalah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, Nomor: 02/PT 40.FKIP/C/1991 Tanggal 25 Februari 1991.
Dengan persetujuan konsultan/pembimbing tanggal, Februari 2011
MEMUTUSKAN
Menetapkan kepada mahasiswa tersebut di bawah ini :
Nama : Ani Sugiharti
NIM : K4305002
Tempat/Tgl Lahir : Boyolali, 25 Agustus 1987
Prodi/ Jurusan : Pendidikan Biologi/Pendidikan MIPA
Tingkat/Semester : 6/12
Alamat : Keringan Indah RT 11 RW 05, Karang Duren, Sawit, Boyolali

Diijinkan memulai menyusun Skripsi/Makalah dengan judul yang telah dirumuskan sebagai berikut:
PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK DISERTAI TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS ORAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-J SMA NEGERI I KARTASURA
Dengan konsultan/pembimbing:
1. Prof. Dr.rer.nat. H. Sajidan, M.Si. (Pembimbing Pertama)
2. Dra. Hj. Sri Dwiastuti, M.Si. (Pembimbing Kedua)
Surat keputusan ini mulai berlaku sejak ditetapkan dan akan ditinjau kembali jika dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan.

Ditetapkan di : Surakarta
Pada tanggal : Februari 2011
a. n. Dekan

Tim Skripsi, Pembantu Dekan I,



Joko Ariyanto, S.Si., M.Si. Prof. Dr. rer.nat. Sajidan, M.Si.
NIP : 19720108 200501 1 001 NIP : 19660415 199103 1 002


Tembusan: Yth. Bpk/Ibu Pembimbing mohon dilaksanakan sebagaimana mestinya.

Lampuran 16: Contoh Surat Permohonan Izin Penelitian


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Jl. Ir. Sutami no. 36A, Kotak Pos 56 Surakarta 57126 Telp./Fax (0271) 648939 - 669124

No : 2484/H27.1.2/PL/2007
Lampiran : 1 berkas Proposal
Hal : Permohonan Observasi

Kepada: Yth. Drs. Johari
Kepala SMA Negeri 1 Kartasura



Dengan Hormat,
Kami beritahukan bahwa mahasiswa tersebut di bawah ini:
Nama : Ani Sugiharti
Nomor Induk Mahasiswa : K4305002
Tempat/Tgl Lahir : Boyolali, 25 Agustus 1987
Program/Jurusan : Pendidikan Biologi/P. MIPA
Alamat : Keringan Indah RT XI RW 5
Karang Duren, Sawit, Boyolali
Telah kami izinkan untuk melakukan observasi dalam mendukung penyusunan skripsi guna melengkapi tugas-tugas studi tingkat sarjana.
Dengan judul:
PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK DISERTAI TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS ORAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-J SMA NEGERI I KARTASURA

Sehubungan dengan hal tersebut kami mengharap kiranya bapak berkenan mengizinkan mahasiswa kami mengadakan observasi pada sekolah yang berada di bawah pimpinan Saudara.
Atas bantuan dan perhatian Saudara, kami mengucapkan terima kasih.


Surakarta, 5 Maret 2010
a.n Dekan
Pembantu Dekan III


Drs. H. Amir Fuady, M.Hum
NIP : 19520729 198010 1 001
Lampiran 17: Contoh Surat Keterangan


PEMERINTAH KOTA SURAKATA
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA
SMA NEGERI I SURAKARTA
Jl. Monginsidi No. 40 Telp. (0271) 625975 Surakarta 57134


SURAT KETERANGAN
No. 074 / 226/2011


Yang bertanda tangan di bawah ini, Kepala SMA Negeri 1 Kartasura, Kabupaten Sukoharjo menerangkan bahwa:
Nama : Ani Sugiharti
NIM : K4303065
Jurusan : PMIPA
Prgoram Studi : Pendidikan Biologi
Fakultas : Pendidikan dan Ilmu Keguruan
Universitas : Universitas Sebelas Maret

benar-benar telah mengadakan penelitian dalam rangka menyusun skripsi yang dilaksanakan tanggal 10 Januari s.d. 28 Februari 2011 di SMA Negeri 1 Kartasura, Kabupaten Sukoharjo dengan judul :
PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK DISERTAI TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS ORAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-J SMA NEGERI I KARTASURA

Demikian surat keterangan ini, semoga dapat digunakan sebagaimana mestinya.


Sukoharjo, 5 Juli 2011

Kepala SMA Negeri 1 Kartasura,


Drs. H. Widodo, M.M.
NIP: 19540812 198003 1 007



Lampiran 18: Contoh Surat Undangan


DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET
Jl. Ir. Sutami no. 36A, Kotak Pos 56 Surakarta 57126 Telp./Fax (0271) 648939 - 669124

Nomor : /J.27.1.2/PP/
Lamp. : 1 (satu) Skripsil Tugas Akhir
Hal : UNDANGAN UJIAN SKRIPSI

Kepada : Yth. Prof. Dr.rer.nat. H. Sajidan, M.Si
Dosen Penguji Skripsi
FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta

Mengharap dengan hormat kehadiran/kesediaan Bpk/ Ibu pada:
Hari/ tanggal : Rabu, 13 Juli 2011
Jam : 08.00 WIB
Tempat : Gedung FKIP Ruang
Keperluan : Menguji Skripsi
Nama : Ani Sugiharti
NIM : K 4305002
Judul Skripsi : PENERAPAN DISKUSI KELOMPOK DISERTAI TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS ORAL DAN KEMANDIRIAN BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-J SMA NEGERI I KARTASURA
Panitia Penguji :
1. Ketua : Bowo Sugiharto, S.Pd., M.Pd.
2. Sekretaris : Mei Indrowati, S.Si., M.Si.
3. Penguji 1 : Prof. Dr.rer.nat. H. Sajidan, M.Si
4. Penguji 2 : Dra. Hj. Sri Dwiastuti, M.Si

Bersama dengan undangan ini, kami melampirkan skripsi yang akan diujikan.
Atas kehadiran Bapak/ Ibu, kami mengucapkan terima kasih.

Surakarta, 7 Juli 2011

Ketua Prodi Pend. Biologi,


Dra. Muzayyinah, M.Si.
NIP: 196404061991032001
Mengetahui
Tim Skripsi, Ketua Jurusan PMIPA,


Joko Ariyanto, S.Si.,M.Si. Dra. Hj. Kus Sri Martini, M.Si.
NIP : 19720108 200501 1 001 NIP:195001041975012001

Lampiran 19: Contoh Surat Tanda Terima Penyerahan Skripsi

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


TANDA TERIMA PENYERAHAN SKRIPSI
Nomor: / /


Yang bertandatangan di bawah ini menerangkan:
Nama : Ani Sugiharti
NIM : K 4305002
Program Studi/Jurusan: Pendidikan Biologi/PMIPA

Telah menyerahkan skripsi kepada pembimbing sebagai buku milik pribadi, ketua program untuk perpustakaan di masing-masing program, dan tim skripsi untuk Perpustakaan Fakultas.


Semoga dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Surakarta, Juli 2011

Mahasiswa yang menyerahkan,


Ani Sugiharti



Yang menerima

Pembimbing I, Pembimbing II,



Prof.Dr.rer.nat. H. Sajidan, M.Si. Dra. Hj. Sri Dwiastuti, M.Si
NIP : 19660415 199103 1 002 NIP : 19540626 1981 2 001




Tim Skripsi, Ketua Program Studi Pend. Biologi,



Joko Ariyanto, S.Si.,M.Si. Dra. Muzayyinah, M.Si.
NIP : 19720108 200501 1 001 NIP: 196404061991032001

Lampiran 20: Contoh Foto Pelaksanaan Tindakan
DOKUMENTASI SEBELUM TINDAKAN






Siswa mencatat materi Biologi dengan Siswa bersikap pasif dan mengantuk
metode ceramah dan individual







Sebagian kecil siswa bertanya Siswa lain mengobrol dengan
temannya







DOKUMENTASI SIKLUS I










Penjelasan tata cara diskusi oleh guru Siswa berdiskusi dengan teman dan
(tidak ada yang bertanya) berinteraksi dengan materi









Tidak ada yang menggunakan talking Ada yang tidak berpartisipasi dan
stick (bertanya pada guru)saat diskusi pasif saat diskusi









Siswa masih grogi saat presentasi Hanya satu siswa yang bertanya saat
presentasi (menggunakan talking stick)
DOKUMENTASI SIKLUS II









Ada 4 siswa bertanya (menggunakan Siswa berdiskusi kelompok
talking stick) saat penjelasan guru










Siswa memprsentasikan hasil diskusi Beberapa siswa aktif bertanya
dengan percaya diri










Siswa dengan lancar merespon per- Ada siswa menolak membantu untuk
tanyaan temannya menjawab pertanyaan pada kelompok
nya
DOKUMENTASI SIKLUS III










Siwa bertanya (menggunakan talking Siswa berdiskusi kelompok
stick) saat guru memberi pengantar









Siwa bertanya (menggunakan talking Siswa mempresentasikan hasil dis-
stick) saat berdiskusi kusi









Siwa bertanya (menggunakan talking Siswa lain membantu merespon per-
stick) saat temannya presentasi tanyaan temannya